yang pengetahuannya sangat tinggi sejumlah 35,72, yang pengetahuannya tinggi sejumlah 32,65, yang pengetahuannya sedang sejumlah 27,55 dan yang
pengetahuannya rendah sejumlah 4,08. Semakin besar tingkat persetujuan responden terhadap semua pernyataan kuesioner maka semakin tinggi pemahaman
responden pasien tentang obat herbal secara umum. Harmanto dan Subroto, 2007. Menurut Pratomo cit Ganie tingkat pengetahuan dikatakan baik jika
jawaban responden 75, cukup baik 40 - 75, kurang baik jika 40
1. Pengetahuan responden mengenai obat herbal yang merupakan bagian
dari obat tradisional
Pernyataan ke-1 mengenai responden tahu obat herbal yang merupakan bagian dari obat tradisonal.
Gambar 7. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal yang Merupakan Bagian dari
Obat Tradisional
Hasil penelitian Gambar 7 menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan bahwa obat herbal merupakan bagian dari
obat tradisional, dengan persentase sebesar 70,41 69 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami bahwa obat herbal
merupakan bagian dari obat tradisional. Menurut Undang-Undang No.23
Tahun 1992 tentang kesehatan Bab I Pasal 1 ayat 10, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman, sedangkan menurut Syahputri 2007, obat herbal merupakan produk obat jadi dalam kemasan akhir yang diberi penandaan yang
mengandung zat aktif yang berasal dari bagian tanaman. Oleh karena itu, obat herbal masuk dalam bagian dari obat tradisional.
2. Pengetahuan responden mengenai definisi obat herbal
Pernyataan ke-2 responden tahu bahwa obat herbal merupakan produk obat yang mengandung zat aktif dari bagian tanaman, didapat distribusi
jawaban dari 98 responden adalah sebagai berikut.
Gambar 8. Pengetahuan Responden Mengenai Definisi Obat Herbal
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab
setuju pada pernyataan bahwa obat herbal merupakan produk obat jadi yang mengandung zat aktif yang berasal dari bagian tanaman, dengan persentase
sebesar 78,57 77 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami bahwa obat herbal merupakan produk obat jadi yang
mengandung zat aktif yang berasal dari bagian tanaman. Syahputri 2007 mendefinisikan obat herbal sebagai berikut: produk obat jadi dalam kemasan
akhir yang diberi penandaan, mengandung zat aktif yang berasal dari bagian tanaman diatas atau di bawah tanah, atau bagian tanaman lainnya, atau
kombinasi dari bagian-bagian tersebut, baik dalam bentuk yang belum diolah maupun dalam bentuk preparat.
3. Pengetahuan responden mengenai keamanan obat herbal