Pengetahuan responden mengenai obat herbal perlu dikonsultasikan Pengetahuan responden mengenai obat herbal tidak boleh

dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan. Begitu juga untuk yang mengalami gangguan fungsi organ. Oleh karena itu, dalam penggunaan obat herbal tetap harus memperhatikan kondisi pengguna dan sebaiknya mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokterapoteker ataupun dengan ahli obat herbal sebelum menggunakan obat herbal.

13. Pengetahuan responden mengenai obat herbal perlu dikonsultasikan

Pernyataan ke-13 yaitu dalam membeli dan mengkonsumsi obat herbal perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokterapotekerahli herbal, didapat distribusi jawaban dari 98 responden adalah sebagai berikut. Gambar 19. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Perlu Dikonsultasikan Terlebih Dahulu pada DokterApotekerAhli Herbal Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan bahwa dalam pembelian obat herbal perlu konsultasi terlebih dahulu pada dokterapotekerahli herbal, dengan persentase sebesar 74,49 73 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memahami manfaat berkonsultasi pada dokterapoteker ataupun ahli obat herbal sebelum membeli dan menggunakan obat herbal. Salah satu manfaat berkonsultasi pada dokterapoteker ataupun ahli obat herbal sebelum membeli dan menggunakan obat herbal adalah mencegah terjadinya pemilihan dan penggunaan obat herbal yang tidak tepat dan tidak rasional. Ini sesuai dengan pendapat Duke 2000 yang menegaskan bahwa pentingnya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokterapoteker ataupun ahli obat herbal sebelum membeli dan menggunakan obat herbal untuk mendapatkan obat herbal yang aman, tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan kita.

14. Pengetahuan responden mengenai obat herbal tidak boleh

mengandung bahan kimia obat Pernyataan ke-14 obat herbal tidak boleh mengandung bahan kimia obat, didapat distribusi jawaban dari 98 responden adalah sebagai berikut. Gambar 20. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Tidak Boleh Mengandung Bahan Kimia Obat Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan bahwa obat herbal tidak boleh mengandung bahan kimia obat, dengan persentase sebesar 80,62 79 responden. Hal ini menyatakan bahwa responden telah mengetahui dan memahami bahwa obat herbal tidak boleh mengandung bahan kimia obat. Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM RI No: HK.00.05.41.1384 2005 pasal 34 ayat 1 poin a yang menyebutkan bahwa obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat. Hal ini dikarenakan dengan adanya penambahan bahan kimia obat kedalam ramuan obat herbal memiliki risiko yang sangat tinggi di mana dapat menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan konsumen.

15. Pengetahuan responden mengenai obat herbal boleh diminum