banyak cairan pelarut yang digunakan dibandingkan dengan menggunakan metode maserasi karena pelarut tersebut terus-menerus akan dimasukkan ke dalam
perkolator sampai semua bahan metabolit sekunder tersebut sudah tersari semua dan juga harus selalu diguankan pelarut yang baru sehingga dirasakan kurang
efisien dibandingkan dengan metode maserasi Tiwari,et al, 2011.
G. Landasan Teori
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan senyawa fenolik total dari herba selada air Nasturtium officinale R.
Br. Senyawa fenolik total merupakan senyawa golongan flavonoid yang berpotensi sebagai penangkap radikal bebas dengan melepaskan satu atom
hidrogennya ke molekul radikal bebas sehingga akan mengalami reaksi reduksi. Radikal bebas merupakan senyawa yang bersifat tidak stabil dan akan berbahaya
bagi kesehatan jika masuk ke dalam tubuh dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang sumber antioksidan yang berasal
dari alam. Metode pengujian aktivitas antioksidan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan radikal DPPH, di mana DPPH akan mengalami proses reduksi karena adanya senyawa antioksidan yang akan mengakibatkan senyawa radikal itu
akan kehilangan sifat radikalnya. Pengukuran aktivitas antiokisdan dinyatakan dengan IC
50,
yaitu besarnya konsentrasi senyawa antioksidan yang mampu menurunkan aktivitas dari DPPH sebesar 50. Pengujian senyawa fenolik
dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu yang prinsipnya adalah melakukan reaksi reduksi ion fenolat oleh reagen Folin-Ciocalteu pada suasana basa,
kemudian untuk hasil senyawa fenolik total dinyatakan sebagai mg ekivalen asam galat per gram fraksi.
H. Hipotesis
1. Herba selada air Nasturtium officinale R.Br mengandung senyawa fenolik. 2. Nilai aktivitas rutin dan fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba selada air dapat
dinyatakan dengan IC
50
dengan menggunakan metode DPPH.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental karena subjek uji diberi perlakuan selama proses penelitian .
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi dari rutin dan fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba selada air .
2. Variabel terikat
Varibel terikat pada penelitian ini adalah nilai IC.
3. Variabel pengacau terkendali
Varibel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah tempat tumbuh tanaman selada air.
4. Variabel pengacau tak terkendali
Varibel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah usia tanaman dan kondisi tanah.