D. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Alat
Alat –alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV-1240,
Seperangkat alat –alat gelas dari pyrex, kuvet, vaccum rotary evaporator Junke
Kunkle, neraca analitik Scaltec SBC 22, BP 160P, waterbath labo- tech ,Heraeus, blender, oven, printer.
2. Bahan
Bahan-bahan yang diguankan adalah serbuk herba selada air, etanol 70 kualitas farmasetis, wasbensin, etil asetat dari P.T Brataco, rutin, DPPH,
reagen Folin-Ciocalteu diperoleh dari Sigma.Chem, metanol p.a. diperoleh dari E. Merck, natrium karbonat, aquadest yang didapat dari laboratorium
Farmakognosi-Fitokimia.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi tanaman pada penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Pengumpulan bahan
Pengumpulan bahan dilakukan di Kaliurang pada pagi hari, kemudian sampel herba selada air segera dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan karena
jika terlalu lama akan terjadi browning. Pemanenan dilakukan pada bulan Februari 2013.
3. Preparasi sampel
Sampel segar berupa herba selada air sebanyak 4,3 kg dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40
C selama 2 hari. Setelah itu herba yang sudah kering digiling dengan blender sampai terbentuk serbuk yang halus. Serbuk
kemudian dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70 selama dua hari . Setelah itu memisahkan ampas dengan pelarut menggunakan corong Buchner.
Ampas sisa kemudian diremaserasi selama dua hari. Setelah itu dipisahkan antara pelarut dan ampas dengan menggunakan corong Buchner, kemudian
mencampurkan antara pelarut satu dan dua yang diperoleh dari hasil maserasi yang pertama dan hasil remasearsi dan dipekatkan menggunakan vaccum rotary
evaporator sampai diperoleh ekstrak kental etanolik. Ekstrak kental etanolik yang
diperoleh kemudian dilarutkan dengan menggunakan aquades hangat sebanyak 300 ml, kemudian dipartisi dengan menggunakan wasbensin, fase wasbensin
dibuang dan diambil fase air. Setelah itu fase air dipartisi lagi dengan menggunakan etil asetat, sehingga didapatkan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat
yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator
sampai diperoleh ekstrak kental fraksi etil asetat. Fraksi inilah yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
4. Penetapan kandungan fenolik total
Kandungan fenolik total ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotomteri.
a. Pembuatan kurva baku asam galat Sebanyak 0,5 ml larutan asam galat 50, 75, 100, 125 dan 150 µgml
ditambahkan dengan 5 ml larutan reagen Folin- Ciocalteu yang telah diencerkan dengan menggunakan aquadest dengan perbandingan 1:10 kemudian
ditambahkan dengan 4,0 ml larutan Na
2
CO
3
1M. Setelah 30 menit, absorbansinya dibaca pada panjang gelombang 760 nm.
b. Optimasi penetapan kandungan fenolik total 1 Penentuan OT Operating Time
Sebanyak 0,5 ml larutan induk asam galat 50, 100 dan 150 µgml ditambahkan dengan 5,0 ml reagen Folin-Ciocalteu yang telah
diencerkan dengan aquadest 1:10 dan kemudian ditambahkan dengan 4,0 ml larutan Na
2
CO
3
1M. Absorbansi diukur setiap 5 menit pada panjang gelombang 760 nm selama 40 menit.
2 Penentuan panjang gelombang maksimum Sebanyak 0,5 ml larutan asam galat 50, 100 dan 150 µgml ditambahkan
dengan 5,0 ml larutan reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan aquadest dengan perbandingan 1:10 kemudian ditambahkan
dengan 4,0 ml larutan Na
2
CO
3
1 M selanjutnya dilakukan scanning pada panjang gelombang 600- 800 nm.
c. Estimasi penetapan kadar senyawa fenolik total sampel Sebanyak 0,5 ml larutan sampel dengan kosentrasi 500 µgml
ditambhakan dengan 5,0 ml reagen Folin- Ciocalteu yang telah diencerkan dengan aquadest dengan perbandingan 1:10 dan kemudian ditambahkan dengan
4,0 ml larutan Na
2
CO
3
1M , diamkan selama 30 menit dan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 448,6 nm. Kandungan fenolik total
dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat mg ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat.
5. Pembuatan larutan DPPH, pembanding dan uji aktivitas antioksidan