kondisi reaksi secara termodinamika dan memiliki laju reaksi yang cukup cepat Widyastuti, 2010.
Dari ketiga metode pengujian antioksidan yang ada, peneliti memilih menggunakan pengujian dengan metode DPPH karena metode ini lebih praktis
dibandingkan dengan menggunakan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode yang lain.
E. Radikal Bebas 1. Pengertian radikal bebas
Radikal bebas merupakan suatu atom ataupun gugus yang memiliki satu ataupun lebih elektron yang tak berpasangan. Karena jumlah elektron ganjil,
sehingga tidak semua elektron dapat berpasangan. Meskipun suatu radikal bebas tidak bermuatan positif atau negatif, spesi ini sangat reaktif karena adanya
elektron tidak berpasangan. Suatu radikal bebas biasanya dijumpai sebagai zat antara yang tak dapat diisolasi usia pendek, sangat reaktif, dan berenergi tinggi
Fessenden and Fessenden, 1992.
2. Kerusakan sel akibat radikal bebas
Radikal oksigen dan turunannya dapat mematikan sel. Radikal hidroksil menyebabkan kerusakan oksidatif terhadap protein, DNA, lemak membran yang
mengandung lebih dari satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon, dan komponen sel lain. Protein, membran, karbohidrat dan asam nukleat dapat
menjadi rusak karena akibat radikal bebas oksigen. Kerusakan radikal bebas ini diperkirakan berperan menimbulkan berbagai macam penyakit. Pada protein,
asam amino prolin, hisitidin, arginin, sistein, dan metionin rentan terhadap serangan radikal hidroksil dan kerusakan oksidatif. Oksidasi asam amino dalam
protein menimbulkan fragmentasi protein, pembentukan ikatan silang dan agregrasi Marks, Momeji, and Moghaddam, 1996.
3. Pembentukan radikal bebas
Proses oksidasi merupakan proses yang meyebabkan atom mengalami peningkatan jumlah ikatan dengan oksigen atau penurunan jumlah ikatan dengan
hidrogen atau kehilangan elektron. Oksigen merupakan molekul unsur memiliki konfigurasi elektron dwiradikal. Reaksi terbentuknya radikal bebas terdiri dari 3
tahap yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasiCairns, 2004. a. Inisiasi
Pada tahap ini terjadi pembelahan fisi homolitik ikatan kovalen di dalam molekul obat dan menghasilkan radikal bebas. Sumber energi pada proses
ini berasal dari cahaya, baik cahaya ultraviolet maupun cahaya tampak yang mengenai sampel. Cahaya dengan panjang gelombang ini cukup energetik untuk
memecah pasangan elektron dalam suatu ikatan kovalen dan menghasilkan dua radikal Cairns, 2004.
b. Propagasi Propagasi meruapkan reaksi kimia yang utama. Pada langkah ini
radikal bebas bereaksi bersama-sama dan menghasilkan lebih banyak lagi spesies yang berekasi. Pada oksidasi, tahap propagasi ini melibatkan pembentukan
peroksida dan hidroperoksida. Hidroperoksida dapat mengalami dekomposisi
lebih lanjut dan menghasilkan aldehid serta keton yang memiliki berat molekul kecil Cairns, 2004.
c. Terminasi Radikal bebas reaktif bergabung bersama membentuk ikatan kovalen,
dan secara efektif proses reaksi rantai dan mengahsilkan senyawa yang stabil Cairns, 2004.
4. Radikal bebas dalam tubuh