berukuran mikroskopik, dan menyebabkan racun, partikel makanan yang tidak tercerna, serta bakteri dan khamir dapat masuk ke alam aliran darah.
Kondisi tersebut disebut sebagai sindrom kebocoran usus leaky gut syndrome. Kebocoran pada dinding usus akan menyebabkan khamir seperti Candida dapat
menyebar ke berbagai bagian tubuh, seperti mulut, sinus, tenggorokan, saluran reproduksi, jantung, dan kulit.
2.11 Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam
Suhartono et al., 2002. Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan antioksidan buatan sintetik Dalimartha dan Soedibyo,
1999. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika terdapat radikal berlebih dalam tubuh maka tubuh membutuhkan
antioksidan eksogen atau tambahan antioksidan dari luar tubuh. Adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik
menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan Rohdiana, 2001 dan Sunarni, 2005.
Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein
dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-
senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas. Antioksidan yang banyak
ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid.
2.12 Sumber antioksidan
Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh endogen dan dari luar tubuh eksogen. Adakalanya sistem antioksidan
Universitas Sumatera Utara
endogen tidak cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi
oksigen reaktif. Oleh karena itu, diperlukan antioksidan dari luar eksogen untuk
mengatasinya.
Ada dua macam antioksidan berdasarkan sumbernya, yaitu antioksidan alami
dan antioksidan sintetik . Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat
keamanan yang lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas dibidang makanan, kesehatan dan kosmetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-
buahan, dan tumbuhan berkayu. Metabolit sekunder dalam tumbuhan yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid triterpenoid. Uji aktivitas
antioksidan yang dilakukan pada daun “Ipomea pescaprae” menunjukkan keberadaan senyawa kuinon, kumarin,
dan furanokumarin. Sementara itu, Iwalokum “et al”.β007menyatakan bahwa “Pleurotus ostreatus” yang mengandung triterpenoid,
tanin, dan sterois glikosida dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikroba. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dibedakan antioksidan primer
yang dapat bereaksi dengan radikal bebas atau mengubahnya menjadi produk yang stabil , dan antioksidan sekunder atau antioksidan preventif yang dapat mengurangi
laju awal reaksi rantai serta antioksidan tersier. Mekanisme kerja antioksidan selular menurut Ong et al. 1995 antara lain, antioksidan yang berinteraksi langsung dengan
oksidan, radikal bebas, atau oksigen tunggal; mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif; mengubah jenis oksigen rekatif menjadi kurang toksik; mencegah kemampuan
oksigen reaktif; dan memperbaiki kerusakan yang timbul. Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru
dengan memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Contoh antioksidan primer, ialah enzim superoksida dimustase SOD, katalase, dan
glutation dimustase. Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah
terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder diantaranya yaitu vitamin E, Vitamin C, dan -karoten.
Universitas Sumatera Utara
Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Contohnya yaitu enzim yang memperbaiki DNA pada
inti sel adalah metionin sulfoksida reduktase. Antioksidan menghambat pembentukan radikal bebas dengan bertindak sebagai
donor H terhadap radikal bebas sehingga radikal bebas berubah menjadi bentuk yang lebih stabil Aini, 2007. Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap
kerusakan yang disebabkan radikal bebas, menghambat terjadinya penyakit degeneratif dan menghambat peroksidase lipid pada makanan. Meningkatnya minat untuk
mendapatkan antioksidan alami terjadi beberapa tahun terakhir ini. Antioksidan alami umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya Sunarni, 2005.
Struktur molekul senyawa radikal bebas DPPH diphenylpicrylhidrazyl sebelum dan
sesudah berikatan dengan elektron dari senyawa lain dapat dilihat di Gambar :
Gambar 2.11 Struktur kimia senyawa DPPH radikal bebas dan non radikal Molyneux, 2004
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Ekstraksi minyak atsiri akar Sembung B.balsamifera DC dilakukan dengan alat
Stahl. Identifikasi komponen minyak atsiri dilakukan melalui pendekatan struktur dengan metode spektrometri. Spektrometer yang digunakan merupakan gabungan
kromatografi gas dan spektrometer massa GCMS. Uji aktivitas minyak atsiri dilakukan dengan metode sumuran yaang selanjutnya dilakukan penentuan indek
antimikrobial dan uji banding.dan uji antioksidan dengan metoda DPPH.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 5 bulan pada bulan Nopember 2013 – Maret 2014 di
Laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara dan Sub Laboratorium Mikrobiologi Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Medan
3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat-alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah destilasi stahl, labu alas bulat 750 ml, gelas beker 250 ml, gelas ukur 10 ml dan 50 ml, selang air, waterpump, statif
dan klem, heating mantel, GC-MS QP2010S SHIMADZHU, Spektrofotometer GENESYS 10S UV-Vis. Inkubator suhu 4ºC Inkubator suhu 37°C, timbangan elektrik
Analytical Balance Denver Instrument, autoklaf, hot plate-stirer, laminar air flow, jangka sorong kaliber, mikro pipet digital 2-
β0 l, β0-β00 l dan 100-1000 l, cawan petri, botol duran, jarum ose, pembakar spirtus, perforator diameter 6 mm, yellow tip,
blue tip dan spatula logam.
Universitas Sumatera Utara