nitril dan pada senyawa-senyawa bercabang.Puncak-puncak dalam arah M-3 sampai M-14 menunjukkan kemungkinan adanya kontaminasi.
d. Kaidah Umum Untuk Mengenali Puncak-Puncak Dalam Spektra
Sejumlah kaidah umum mengenali puncak-puncak dipahami dengan memakai konsep- konsep baku kimia organik fisik
1.Tinggi nisbi puncak ion molekul terbesar bagi senyawa rantai lurus dan akan menurun jika derajat percabangannya bertambah.
2.Tinggi nisbi puncak ion molekul biasanya makin kecil dengan bertambahnya bobot molekul deret homolog; kecuali untuk ester lemak.
3.Pemecahanpemutusan cendrung terjadi pada karbon tergantu gugus alkil : makin terganti gugus, makin mudah terputus. Hal ini merupakan akibat lebih mantapnya
karboksasi tersier daripada sekunder yang lebih mantap daripada yang primer. 4.Adanya ikatan rangkap, struktur lingkar dan terlebih-lebih cincin aromatik atau
heteroatom memantapkan ion molekul hingga meningkatkan pembentukannya. 5.Ikatan rangkap mendukung pemecahan adil dan menghasilkan ion karbonium alil.
6.Cincin jenuh cendrung melepas rantai, samping pada ikatan- α. Hal ini tidak lain
daripada kejadian khusus percabangan. Muatan positif cendrung menyertai sibir cincin.Cincin tak jenuh dapat mengalami reaksi retro Diels-Alder.
7.Dalam senyawa aromatik terganti gugus alkil, pemecahan paling mungkin terjadi pada ikatan berloka beta terhadap cincin menghasilkan ion benzil talunan
termantapkan atau ion tropilium. 8.Ikatan C-C yang bersebelahan dengan netroatom cenderung terpecah, meninggalkan
muatan pada sibiran yang mengandung heteroatom yang elektron tak-ikatannya menciptakan kemantapan talunan.
9.Pemecahan sering berkaitan dengan penyingkiran molekul netral mantap yang kecil, misalnya karbon monoksida, olefin, amonia, hidrogen sulfida, hidrogen sianida,
merkaptan, ketena atau alkohol Siverstein, dkk, 1981.
2.6 Uji Aktivitas Antimikroba
Universitas Sumatera Utara
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri
atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan
peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Lucia,W.M,1996
Bahan kimia yang digunakan dalam pengobatan dalam pengobatan kemoterapeutik menjadi pilihan bila dapat mematikan dan bukan hanya menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut
bakteriostatik. Bahan antimikrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Lay,W.B,1994
2.7 Mekanisme Antimikroba