Minyak atsiri yang terdapat pada tumbuhan dan biasanya diperoleh dan bagian tertentu dari tumbuhan seperti bunga, buah, akar, daun, kulit kayu dan rimpang.
Bahkan ada jenis tanaman yang seluruh bagiannya mengandung minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri tidak akan selalu sama antara bagian yang satu dengan
bagian yang lainnya, seperti contoh kandungan minyak atsiri yang terdapat pada kuntum bunga berbeda dengan yang terdapat pada bagian daunnya. Minyak atsiri
merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder dalam tumbuhan. Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan yang
diambil hasil sulingannya. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam perisa maupun pewangi flavour and fragrance ingredients. Industri kosmetik dan parfum
menggunakan minyak atsiri kadang sebagai bahan pewangi pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum. Industri makanan menggunakan minyak atsiri
setelah mengalami pengolahan sebagai perisa atau menambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri.
Fungsi minyak atsiri sebagai fragrance juga digunakan untuk menutupi bau tak sedap bahan-bahan lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industri bahan
pengawet dan bahan insektisida. Wien Gunawan, 2009
2.3 Tumbuhan Sembung B.balsamifera DC
Tumbuhan ini tumbuh di tempat terbuka, ditempat yang agak terlindung, tepi sungai, tanah pertanian, pekarangan. Tumbuhan perdu ini tegak dengan tinggi 4m berambut
halus, batang bagian bawah tak bercabang sedang ujungnya banyak bercabang. Daun yang bertangkai dibagian atas merupakan daun duduk tumbuh berseling. Daun yang di
memarkan mengeluarkan bau khas, hal yang sama juga dapat dilakukan pada bagian akarnya memiliki bau yang khas berbeda dengan daunnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Tumbuhan Sembung Klasifikasi Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotiledonae
Sub kelas : Asteridae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae Compositae
Marga : Blumeae
Jenis : Blumea balsamifera L DC
Family : Asteraceae
Nama Populer Tumbuhan di Indonesia : Sembung sembung manis, sembung lagi, rumput tahi-babi Nama lokal : Sembung, sembung utan Sunda, sembung
gantung, sembung gula, sembung kuwuk, sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet Jawa, Kamandhin Madura, capo Sumatera, afoat Timor, Ai na xiang
China, Wild heliotrope English.
Senyawa utama dalam minyak atsiri mengandung 1-borneol berupa hablur yang bentuknya kadang-kadang kecil yaitu dengan titik lebur 203-204
o
C. Metabolit aktif dari daun sembung yaitu : seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, ichtyothereol
asetat, cryptomeredio, lutein dan beta karoten. Osaki dkk, 2005; Nessa dkk, 2005;
Ragasa dkk, 2005.
Daun sembung mengandung minyak atsiri dengan kadar 0,1-0,5 terdiri atas sineol, limonen, borneol dan kamfer, alkaloid dan tanin. Daun sembung dimanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat diantaranya untuk meredakan nyeri haid, flu, demam, asma, sariawan, diabetes, batuk, bronchitis dan diare Dalimartha, 1999.
2.4 Isolasi Minyak Atsiri 2.4.1 Ekstraksi Komponen Bahan Alam
Prinsip metode ekstraksi ini adalah didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzen,
karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut Khopkar,1990.
Menurut Ahmad
2006, pemilihan
pelarut untuk
ekstraksi harus
mempertimbangkan banyak faktor. Pelarut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: murah dan mudah diperoleh, stabil fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak
mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif dan tidak mempengaruhi zat berkhasiat.
Dalam metode ekstraksi bahan alam, dikenal suatu metode maserasi. Maserasi merupakan suatu metode ekstraksi menggunakan lemak panas. Akan tetapi
penggunaan lemak panas ini telah digantikan dengan pelarut-pelarut volatil. Penekanan utama pada maserasi adalah tersedianya waktu kontak yang cukup antara pelarut dan
jaringan yang diekstraksi Guether, 1987.
2.4.2 Metode Penyulingan Destilasi
Perajangan, pelayuan atau pengeringan dan penyimpanan merupakan perlakuan yang sering dilakukan sebelum destilasi. Perajangan bertujuan agar kelenjar minyak dapat
terbuka sebanyak mungkin, sehingga memudahkan penguapan minyak atsiri dalam herba saat destilasi berlangsung, karena minyak atsiri dikelilingi oleh kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh dan kantung minyak. Minyak atsiri dapat diisolasi dengan metode destilasi. Destilasi adalah suatu
proses yang terdiri atas beberapa tahap yang mengubah suatu senyawa menjadi bentuk uapnya, mengkondensasikan uap yang terbentuk menjadi cair kembali dan
Universitas Sumatera Utara
menampung hasil kondensasi ke dalam suatu penampung Kristanti, N.A., 2006. Metode destilasi minyak atsiri ada tiga macam yaitu:
a. Destilasi dengan Air
Prinsip metode destilasi dengan air hidrodestilasi adalah bahan yang akan didestilasi kontak langsung dengan air mendidih. Bahan tersebut mengapung di atas air atau
terendam secara sempurna, tergantung dari berat jenis dan jumlah bahan yang didestilasi. Peristiwa pokok yang terjadi pada proses hidrodestilasi, yaitu: difusi
minyak atsiri dan air panas melalui membran tanaman, hidrolisa terhadap beberapa komponen minyak atsiri dan dekomposisi yang disebabkan oleh panas. Proses
hidrodestilasi bahan dan kecepatan penguapan minyak tidak hanya dipengaruhi oleh sifat menguapnya komponen-komponen minyak atsiri, melainkan juga dipengaruhi
oleh derajat kelarutannya dalam air. Kelemahan metode destilasi dengan air adalah adanya air dalam jumlah besar dan pada suhu tinggi menyebabkan proses hidrolisa
relatif lebih ekstensif, akibatnya rendemen minyak atsiri yang dihasilkan akan berkurang sedangkan keuntungannya adalah metode destilasi dengan air baik untuk
menyuling bunga-bunga atau bahan yang mudah menggumpal jika terkena panas Ketaren, 1987.
Peralatan pada metode destilasi dengan air hidrodestilasi pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama. Tiga bagian utama tersebut adalah alat penyulingan, pendingin
dan penampung kondensat. Kondensat mengalir dari pendingin ke penampung kondensat dan akan terlihat minyak atsiri yang dihasilkan akan terpisah dari air dengan
sendirinya, karena berat jenis minyak atsiri lebih ringan dari pada air Sastrohamidjojo, 2004.
Destilasi Stahl merupakan metode yang sering digunakan untuk isolasi minyak atsiri. Prinsip kerja destilasi Stahl sama dengan destilasi dengan air hidrodestilasi.
Namun destilasi Stahl memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan penggunaan destilasi Stahl untuk isolasi minyak atsiri antara lain; minyak atsiri yang dihasilkan tidak
berhubungan langsung dengan udara luar sehingga tidak mudah menguap dan volume
Universitas Sumatera Utara
minyak atsiri yang dihasilkan dapat langsung diketahui jumlahnya karena alatnya dilengkapi dengan skala.
b. Destilasi dengan air dan uap