sehingga mencegah pembentukan dinding sel bakteri Siswandono dan Soekardjo, 2000.
2.9 Daya Kerja Antimikrobial
Ditemukan oleh Joseph Lister pada tahun 1817 dengan menggunakan disinfektan yang mengandung persenyawaan fenol, yaitu asam karbol untuk medisinfeksi peralatan
bedahnya. Sampai sekarang pun, fenol digunakan sebagai larutan baku penentu keampuhan disinfektan.
Berbagai faktor yang mempengaruhi penghambatan mikroorganisme mencakup kepadatan populasi mikroorganisme, kepekaan terhadap bahan antimikrobial, volume
bahan yang disterilkan, lamanya bahan antimikrobial diaplikasikan pada mikroorganisme, konsentrasi bahan antimikrobial, suhu dan kandungan komponen
bahan organik. Protein akan mengurangi daya kerjadisinfektan; sedangkan panas mempercepat daya kerjanya. Daya kerja disinfektan terhadap bakteri pembentuk spora
dan Mycobacterium kurang baik. Untuk membandingkan kekuatan disinfektan dalam menghambat pertumbuhan
bakteri dapat digunakan kertas cakram . Pada cara ini kertas cakram dengan diameter tertentu dibasahi dengan disinfektan, kemudian diletakkan pada Lempengan agar yang
telah di inokulasi selama 18 - 48 jam. Jika disinfektan menghambat pertumbuhan bakteri makaterlihat daerah jernih bening disekitar kertas cakram sumuran. Luas
daerah terang ini menjadi ukuran kekutan daya kerja disinfektan. Daya kerja antimikrobial bahan kimia seringkali disetarakan dengan fenol.
Kemampuan bahan kimia dibandingkan dengan fenol disebut koefisien fenol. Nilai ini diperoleh dengan membagi pengenceran tertinggi bahan kimia yang mematikan
mikroorganisme dalam waktu 10 menit, namun tidak mematikan dalam waktu 5 menit. Bahan kimia yang memiliki koefisien lebih dari 1 mempunyai daya kerja antimikrobial
lebih baik dibandingkan fenol. Untuk menentukan daya kerja antimikrobial dapat ditentukan dengan
menghitung indeks antimikrobial. Indeks antimikrobial adalah berapa jumlah zona
Universitas Sumatera Utara
hambat yang dihasilkan oleh suatu senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kosentrasi tertentu. Dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Diameter Zona hambat mm – Diameter Cakram mm
Indeks Antimikrobial = Diameter Cakram mm
2.10 Jenis Bakteri yang diuji