19 Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka perlu diketahui yang
dimaksud dengan kondisi siswa. Kesehatan penglihatan ialah keadaan baik, artinya bebas dari sakit alat indera penglihatan. Seorang siswa yang
memiliki kesehatan penglihatan akan dapat dengan mudah mengikuti semua aktivitas pembelajaran dengan baik di sekolah.
Sedangkan yang dimaksud dengan kebiasaan hidup teratur ialah kemampuan siswa untuk membiasakan diri untuk selalu menjaga
kebersihan, kesehatan, mengikuti aturan dan tuntutan baik tuntutan dalam diri sendiri maupun dari luar diri, seperti menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Seorang siswa akan dapat mengikuti pelajaran dengan baik apabila
dia sehat, rasa tersebut meliputi rasa aman, kasih sayang, kebahagiaan dan rasa diterima oleh teman-temannya. Begitu pula sebaliknya, bila kondisi
siswa tidak sehat, maka siswa tersebut akan merasakan adanya rasa cemas, sedih, marah, kesal, khawatir, rendah diri, kurang percaya diri, dan
sebagainya.
7. Pengertian Lingkungan Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Tempat yang nyaman memudahkan siswa untuk berkonsentrasi. Tempat
yang nyaman merupakan bagian dari lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang
datang dari luar diri siswa. Dwi Siswoyo 2011: 148 mengatakan bahwa
20 lingkungan belajar pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar
individu yang meliputi: a. Lingkungan phisik keadaan iklim, keadaan alam.
b. Lingkungan budaya bahasa, seni, ekonomi, politik, pandangan hidup, keagamaan dan lainnya.
c. Lingkungan sosialmasyarakat keluarga, kelompok bermain, organisasi.
Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Sumadi Suryabrata 2006: 233 yang mengatakan bahwa lingkungan
dikelompokkan menjadi dua yaitu: a. Lingkungan non sosial adalah lingkungan yang menunjang
dalam proses belajar siswa baik fasilitas fisik seperti udara, cuaca, suhu, waktu, tempat, penerangan maupun fasilitas
belajar.
b. Lingkungan sosial adalah hubungan sesama manusia human relation. Hubungan tersebut terjadi pada orang tua keluarga,
teman atau orang lain. Lingkungan belajar juga memiliki fungsi bagi siswa dalam usahanya
mencapai tujuan
pembelajaran. Oemar
Hamalik 2003:196
mengungkapkan bahwa suatu lingkungan pendidikan pengajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi psikologis Stimulus bersumber atau berasal dari lingkungan yang
merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respon yang menunjukkan tingkah laku tertentu.
b. Fungsi pedagogis Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat
mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga sekolah,
lembaga pelatihan dan lembaga-lembaga sosial.
c. Fungsi instruksional Program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran
atau pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk mengembangkan tingkah laku siswa.
21 Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil sebuah pemahaman
bahwa lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki pengaruh tertentu kepada siswa. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan belajar digolongkan menjadi beberapa bagian, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal siswa.
Lingkungan belajar yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa meliputi hubungan dengan orang tua, hubungan dengan teman di sekolah, dan
hubungan dengan guru. Hubungan-hubungan tersebut jika bersinergi dengan baik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Sedangkan lingkungan yang tidak berkaitan dengan kehidupan sosial siswa meliputi tempat belajar, sumber belajar, dan fasilitas belajar. Ketiga
komponen tersebut merupakan komponen pendukung untuk mendukung terciptanya motivasi belajar siswa. Apabila interaksi siswa dengan
lingkungan belajar dapat berjalan baik dan dapat terkondisikan tentu akan mendukung dan mempermudah siswa memperoleh kenyamanan belajar
dan mendukung siswa dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
22
B. Hasil Penelitian yang Relevan