90
1. Ada pengaruh positif dan signifikan kondisi siswa terhadap motivasi
belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pengasih.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kondisi siswa X
1
terhadap motivasi belajar Y. Hasil analisis dengan menggunakan regresi sederhana diperoleh harga
koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,710 dan harga koefisien determinasi
x1y
sebesar 0,504. Setelah dilakukan uji t diperoleh harga t
hitung
sebesar 7,935 dan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,999. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, yang berarti pengaruh kondisi siswa terhadap motivasi belajar adalah signifikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar.
Besarnya sumbangan kondisi siswa terhadap motivasi belajar ditunjukkan dengan analisis regresi sederhana yang ditemukan
sumbangan efektif sebesar 33,25 dan sumbangan relatif sebesar 59,06. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
kondisi siswa, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah kondisi siswa, maka semakin rendah pula
motivasi belajar siswa. Berdasarkan paparan di atas, untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pengasih tahun ajaran 20142015 maka perlu ditingkatkan pula
91 kondisi siswa dalam hal ini menjaga kesehatan penglihatan dan sikap
yang mendukung untuk meningkatkan motivasi belajar sebesar 67,19 yang belum optimal, 43,75 dalam kondisi rendah dan 23,44 dalam
kondisi rendah. Peningkatan ini perlu dilakukan karena kondisi siswa berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas X Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pengasih tahun ajaran 20142015. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Dimyati dan
Mudjiono bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi siswa secara jasmani maupun rohani.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Farihin 2014 dengan judul “Pengaruh Kondisi Mahasiswa dan
Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Administrasi
Perkantoran Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kondisi mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar
0,291 dan harga t
hitung
t
tabel
3,202 1,980 dengan sumbangan relatif sebesar 10,76. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
lingkungan belajar terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,304 dan harga t
hitung
t
tabel
3,362 1,980 dengan sumbangan relatif sebesar 15,113. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kondisi mahasiswa dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan koefisien
92 korelasi sebesar 0,380 dan harga F
hitung
F
tabel
9,532 3,09 dengan sumbangan relatif sebesar 25, 873.
Hasil penelitian Miftahul Farihin dan pendapat di atas semakin menguatkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa kondisi siswa
dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Siswa yang sakit tentu berbeda dengan siswa yang sehat. Siswa yang sehat dapat
berkonsentrasi penuh pada penjelasan bapakibu guru dengan baik, sedangkan siswa yang sakit kurang dapat berkonsentrasi dengan baik.
Alat indera penglihatan yang tidak mengalami gangguan tentu relatif menunjang dan memudahkan siswa dalam melihat dan menyerap materi
yang sedang dipelajari, sehingga siswa memiliki semangat untuk belajar. Terbuktinya hipotesis pertama yaitu pengaruh kondisi siswa
terhadap motivasi belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pengasih memberikan
informasi bahwa kondisi siswa mempengaruhi motivasi belajar. Semakin tinggi kondisi siswa maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar
yang akan dimiliki siswa. Usaha yang perlu diperhatikan dalam menjaga kondisi siswa adalah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
vitamin A, istirahat yang cukup, melakukan pemeriksaan berkala, serta mengusahakan untuk membuang rasa khawatir atau cemas ketika belajar.
2. Apa pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap