97 Pengasih. Oleh sebab itu, kondisi siswa dan lingkungan belajar secara
bersama-sama harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Semakin baik kondisi siswa dan lingkungan belajar yang
dimiliki, maka semakin tinggi pula motivasi belajar yang dimiliki.
F. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya meneliti dua faktor yaitu kondisi siswa dan lingkungan belajar dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
motivasi, sehingga dalam penelitian ini hanya bisa memberikan informasi seberapa besar kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap motivasi
belajar, sedangkan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini tidak bisa diketahui secara rinci.
2. Motivasi belajar dalam penelitian ini hanya digali menggunakan angket untuk siswa tanpa melibatkan guru maupun orang tua, sehingga data yang
diperoleh hanya sebatas kehendak siswa. 3. Meskipun terdapat asumsi bahwa dengan digunakan angketkuesioner
sebagai teknik pengumpulan data maka responden diharapkan akan memberikan jawaban sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, tetapi
kenyataannya hal tersebut sulit untuk dikontrol. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan jawaban yang diberikan oleh siswa hanya disesuaikan pada
kondisi selama pengisian angketkuesioner saja.
98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan kondisi siswa terhadap motivasi belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Pengasih yaitu sebesar 50,4. Adanya pengaruh ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,710 dan harga koefisien determinasi
x1y
sebesar 0,504. Setelah dilakukan uji t diperoleh harga t
hitung
sebesar 7,935 dan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,999. Sumbangan efektif kondisi siswa SE sebesar 33,25. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, yang berarti pengaruh kondisi siswa terhadap motivasi belajar adalah signifikan. Jadi, semakin tinggi kondisi siswa maka akan semakin tinggi pula
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa. Berdasarkan distribusi frekuensi kecenderungan variabel kondisi siswa, ditunjukkan bahwa kondisi siswa yang
dimiliki oleh siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pengasih masuk dalam kategori rendah.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK