Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
sekarang masih banyak digunakan sehingga dikatakan sebagai suatu kegiatan yang bersifat tradisional.
Soeparno, dkk 1988: 40 mengemukakan bahwa teknik membaca pemahaman yang biasa siswa lakukan ialah membaca dari halaman awal sampai
akhir. Apabila siswa belum paham isinya, pembacaan akan diulang beberapa kali seperti ini disebut membaca tradisional.
Santosa 1997: 119 menyimpulkan hasil penelitianya bahwa metode membaca tradisional kurang efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman.
Selanjutnya dikatakan bahwa yang mengalami kesukaran dalam membaca bacaan dengan pemahaman yang memadai disebabkan oleh metode membaca yang
kurang tepat ketika siswa membaca. Walaupun metode konvensional dianggap kurang efektif, kenyataan di sekolah menunjukan bahwa metode ini masih sering
digunakan. Suatu hal yang mungkin menjadi penyebabnya adalah guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode membaca.
Banyak sekolah menggunakan
sustained silent reading
sebagai suatu program untuk meningkatkan minat baca siswa. Proses tersebut dijalankan dengan
memberikan kebebasan kepada sisswa untuk membaca bacaan yang mereka sukai tanpa harus mengerjakan tugas atau mengerjakan laporan selama 15 menit.
Banyak sekolah telah membuktikan melalui
sustained silent reading
terjadi peningkatan terhadap keterampilan membaca siwsa. Seperti yang dijelakan oleh
Gardines 2001 bahwa terdapat hubungan yang positif diantara sikap siswa terhadap membaca. Dengan diberlakukannya
sustained silent reading
siswa memiliki waktu yang lebih banyak sehingga pemahaman kosa kata meningkat.
5
Setelah mereka termotivasi mereka menjadi pembaca yang aktif baker,scher,and mackler 1997;gambrel et.al 1996.
Hal yang sama terjadi di kelas IV SD Negeri Mendak, pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Mendak masih bersifat pasif,
berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Mendak pada tanggal 22 dan 23 April 2013 menunjukan bahwa proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas guru hanya membacakan teks kemudian siswa menjawab soal tanpa mengajari bagaimana memahami isi dari teks yang
dibaca sehingga keterampilan membaca pemahaman siswa masih cukup memprihatinkan yaitu kemampuan nilai awal siswa hanya mencapai rata-rata 6.
Siswa mengalami kesulitan dalam beberapa hal diantarnya: dalam memahami isi bacaan, mencari hubungan antar hal, hubungan sebab akibat, perbedaan dan
persamaan antar hal dalam wacana, menyimpulkan bacaan, dan merefleksikan hal yang telah dibaca. Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera dicarikan
solusinya, karena sangat mempengaruhi banyak sedikitnya informasi dan pengetahuan yang diterima siswa dari berbagai sumber tertulis. Dengan kata lain
permasalahan yang paling utama untuk segera diatasi adalah permasalahan membaca pemahaman. Oleh karena itu, peneliti dan guru kelas IV SD Negeri
Mendak tersebut sepakat bahwa permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada persoalan keterampilan membaca pemahaman siswa yang belum optimal.
Guru kelas IV SD Negeri Mendak belum menggunakan suatu metode yang tepat dalam pembelajaran membaca pemahaman yang melibatkan siswa secara
aktif. Pembelajaran membaca pemahaman yang selama ini dilakukan oleh guru
6
masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan memberikan teks bacaan kepada siswa kemudian siswa menjawab pertanyaan mengenai bacaan tersebut.
Pembelajaran seperti itu membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Kondisi ini menyebabkan pembelajaran kurang maksimal dan
kemampuan siswa dalam memahami bacaan menjadi kurang optimal. Terkait dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan perubahan dalam pembelajaran
membaca pemahaman. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
sustained silent reading
karena
sustained silent reading
belum pernah diterapkan di SD Negeri Mendak. Penggunaan metode membaca terutama
sustained silent reading
tentunya sangat dibutuhkan dalam pembelajaran membaca di SD. Alasan penggunaan
sustained silent reading
dalam penelitian ini karena penggunaan
sustained silent reading
membuat siswa lebih aktif dalam proses membaca.
Sustained Silent Reading
merupakan satu proses periode membaca dalam hati tanpa ada proses lain yang mengganggu, sustained silend reading juga
memberikan kesempatan siswa untuk dapat melakukan kegiatan membaca secara mandiri tanpa bantuan guru. Dengan tujuan siswa mampu memahami isi bacaan
yang diberikan. Menyadari akan manfaat
sustained silent reading
dan melihat kenyataan bahwa
sustained silent reading
belum diterapkan dalam kelas IV SD Negeri Mendak maka perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana dengan menggunakan
sustained silent reading
dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Mendak.
7