35
peneliti bersama guru merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman.
Dengan melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di kelas, peneliti bersama guru memutuskan untuk menggunakan
sustained silent reading
yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Menemukan masalah penelitian yang ada di lapangan. Dalam tahap ini peneliti bersama guru kelas berdiskusi melalui observasi di dalam kelas.
b. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis sesuai jadwal
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Mendak. c. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran yaitu menyusun RPP dalam
pembelajaran membaca pemahaman di kelas IV pada siklus I. Namun perencanaan yang dibuat masih bersifat fleksibel dan terbuka terhadap
perubahan dalam pelaksanaannya.
2. Tindakan Pelaksanaan
Merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu melakukan tindakan pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
mengajar dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti dengan guru sebelumnya.
3. Observasi Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakuakan oleh pengamat atau observer. Pengamatan ini tidak dapat dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan, pengamatan dilakukan pada waktu tindakan berlangsung. Pada tahap ini
36
peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pengamatan ini mengungkapkan berbagai hal menarik dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan
sustained silent reading.
Data yang dikumpulkan adalah data tentang proses perubahan kinerja pembelajaran akibat implementasi tindakan keberhasilan proses dan
hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan keberhasilan produk.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan. Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan
dianalisis kemudian dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan yang dianggap perlu untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya. Apabila pada
tindakan pertama hasil dari pembelajaran masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dapat dilakukan perubahan rencana tindakan pada
siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya. Dalam upaya memperbaiki tindakan pada siklus yang berikutnya perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil observasi, baik proses maupun produk.
Keempat komponen di atas merupakan satu siklus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian siklus adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri
dari: 1 perencanaan
planning
, 2 pelaksanaantindakan
action
, 3 observasipengamatan
observing
, 4 refleksi
reflecting
. Siklus kedua akan dilakukan dengan tahap yang sama apabila pada siklus pertama belum
mencapai indikator keberhasilan atau tujuan.