kalangan para WTS pada lokalisasi Singkawang Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat.
2.5.3 Faktor-faktor Penguat Reinforcing Factors
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, yaitu dalam hal ini :
a. Dukungan Petugas Kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan Evianty terhadap PSK di Lokalisasi Teleju Kota Pekan Baru Tahun 2008 menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan petugas
kesehatan terhadap tindakan Pekerja Seks komersial PSK menggunakan kondom. Menurut STBP frekuensi kontak dengan petugas lapangan meningkatkan
kemungkinan penggunaan kondom konsisten. Selain itu, penggunaan kondom konsisten dipengaruhi adanya aturan penggunaan kondom.
b. Dukungan Mucikari
Hasil penelitian yang dilakukan IAKMI di Bali terhadap WPS Tahun 2010 menyatakan bahwa faktor lain yang berkaitan dengan ketidakkonsistenan pemakaian
kondom adalah hubungan antara WPS dengan mucikari. Secara umum hubungan mucikari dan WPS di lokasi prostitusi di Bali bersifat sangat singkat, sementara dan
hanya terfokus pada upaya menghasilkan uang. Mobilitas WPS yang tinggi dari satu lokasi ke lokasi yang lain merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hubungan
WPS dan mucikari menjadi kurang erat. Pemberdayaan WPS untuk menolak pelanggan yang tidak mau memakai kondom tidak akan berhasil dengan baik tanpa
keterlibatan mucikari selaku pemilik lokasi dan atasan WPS.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Landasan Teori
Dalam membuat kerangka konsep, peneliti menggunakan teori Lawrence Green 1980 dimana faktor perilaku ditentukan oleh 3 tiga faktor utama, yaitu :
2.6.1 Faktor-faktor Predisposisi
Predisposing Factors, yaitu faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi.
2.6.2 Faktor-faktor Pemungkin
Enabling Factors adalah faktor-faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas
untuk terjadinya perilaku kesehatan. Misalnya pukesmas, posyandu, rumah sakit, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi, uang
dan sebagainya.
2.6.3 Faktor-faktor Penguat
Reinforcing Factors adalah faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Seperti keluarga, teman, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan dan pengambil
kebijakan. Seorang ibu hamil tahu manfaat periksa hamil, dan di dekat rumah ya ada polindes, dekat dengan bidan, tetapi ia tidak mau melakukan periksa
hamil, karena ibu lurah dan ibu-ibu tokoh lain tdak pernah periksa hamil, namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti bahwa untuk berperilaku sehat
memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori tersebut, maka peneliti membatasi penelitian ini dengan kerangka konsep sebagai berikut:
TINJAU
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan 2. Sikap
Faktor Pemungkin : Ketersediaan Kondom
Faktor Penguat :
1. Dukungan Mucikari
2. Dukungan Petugas Kesehatan
Tindakan WPS dalam Penggunaan Kondom
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain sekat silang cross sectional study, yaitu penelusuran sesaat, artinya subyek diamati hanya
sesaat atau satu kali. Untuk memperoleh informasi tentang variabel dependen dan variabel independen maka pengukuran dilakukan bersama-sama pada saat penelitian
dengan menggunakan kuesioner secara kuantitatif Sugiyono, 2005.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Warung Bubur dan Warung Bebek Kabupaten Serdang Bedagai dengan alasan bahwa kedua tempat tersebut adalah tempat-tempat
perilaku berisiko tinggi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Juli
Tahun 2012.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Wanita Pekerja Seks WPS yang berada di Warung Bebek dan Warung Bubur Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan
Maret-Juni Tahun 2012 sebanyak 97 orang.
Universitas Sumatera Utara