Bebek Kabupaten Serdang Bedagai dengan nilai p = 0,005 dan kekuatan hubungan sebesar Exp B sebesar 4,727. Persamaan yang terbentuk adalah :
y = konstanta + a
1
x
1
+a
2
x
2
+……..+a
i
x
i
y = -1,386 + 1,553 dukungan petugas kesehatan
4.4.1 Probabilitas Penggunaan Kondom Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan
Tabel 4.17. Regresi Logistik
B SE
Wald df
Sig. Exp
B 95,0 CI for
Exp B
Lower Upper
Dukungan Petugas Kesehatan
Constant 1,553
-1,386 ,553
,500 7,887
7,687 1
1 ,005
,006 4,727
,250 1,559
13,977
Hasil perhitungan Regresi Logistik :
Dimana : p = probabilitas untuk terjadinya suatu kejadian
e = bilangan natural = 2,7 y = konstanta + a
1
x
1
+a
2
x
2
+……..+a
i
x
i
a = nilai koefisien tiap variabel x = nilai variabel bebas
Dengan keterangan bahwa px adalah probabilitas untuk terjadinya tindakan penggunaan kondom dengan kategori baik dan tidak baik.
Px = 1 + e
-y
1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : 1 = simpul untuk terjadinya tindakan baik
0 = simpul untuk terjadinya tindakan tidak baik Bila angka tersebut di atas dimasukkan kedalam persamaan regresi logistik
dengan kondisi dukungan petugas kesehatan baik 1. Didapatkan probabilitas kejadian tindakan penggunaan kondom pada WPS di Warung Bubur dan Warung
Bebek Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012 sebagai berikut :
Dengan demikian, apabila dukungan petugas kesehatan baik maka probabilitas tindakan penggunaan kondom pada WPS dengan baik adalah sebesar
54,1. Px =
1 + 2,7
–-1,386+1,5531
1
Px = 0,54154,1
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Faktor Predisposisi dengan Tindakan WPS dalam Menggunakan Kondom 5.1.1 Pengetahuan
Hasil analisis univariat diketahui bahwa 91,8 WPS mempunyai pengetahuan kurang, 5,2 WPS mempunyai pengetahuan sedang dan 3,1 WPS mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIVAIDS dan cara pencegahannya. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian potong lintang oleh Juliastika, Grace dan Budi 2011
di Manado menyatakan bahwa pengetahuan WPS di kota Manado sebagian besar dikategorikan kurang baik 53,52 dan dan dikategorikan baik sebesar 46,48.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dari hasil uji chi-square p = 0,725 0,05 tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan tindakan WPS menggunakan kondom pada saat berhubungan seks. Secara proporsi, WPS berpengetahuan baik menggunakan kondom dengan baik hanya 3
orang 3,1 lebih kecil dibandingkan dengan berpengetahuan kurang menggunakan kondom dengan baik sebanyak 41 orang 42,3. Artinya tingkat pengetahuan WPS
tidak menjamin WPS tersebut untuk menggunakan kondom dengan baik. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian kualitatif oleh IAKMI 2010
di Bali yaitu pengetahuan yang cukup tentang IMS dan HIVAIDS dan cara pencegahannya belum tentu berimplikasi pada kepatuhan pelaku yaitu pelanggan dan
WPS untuk terus menerus secara konsisten memakai kondom. Kecenderungan yang
Universitas Sumatera Utara