Sikap Faktor Predisposisi dengan Tindakan WPS dalam Menggunakan Kondom 1 Pengetahuan

sama juga bisa dilihat pada hasil studi IBBS di Bali Tahun 2007 dimana 83 WPS mengetahui bahwa kondom dapat melindungi mereka dari HIVAIDS dan IMS tetapi ternyata hanya 38 WPS yang rutin memakai kondom dalam seminggu. Kemungkinan rendahnya pengetahuan responden dan tindakan penggunaan kondom disebabkan masih banyak yang belum terpapar dengan informasi tentang HIVAIDS dan tingkat pengetahuan masih pada tahap memahami belum melalui tahap aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi seperti yang dijelaskan oleh Notoatmodjo.

5.1.2 Sikap

Proporsi WPS yang bersikap baik menggunakan kondom dengan baik ada 38 orang 51,4 lebih banyak dibanding dengan WPS yang bersikap sedang dan kurang ada 6 orang 26,1. Artinya bahwa sikap WPS yang baik akan lebih konsisten menggunakan kondom pada saat berhubungan seks dengan pelanggan. Hasil uji chi- square menunjukkan nila p 0,034 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan WPS menggunakan kondom pada saat berhubungan seks. Prevalence Ratio PR = 1,519 95 CI = 1,084-2,129 artinya WPS yang mempunyai sikap kurang kemungkinan 1,519 kali lebih sering menggunakan kondom dengan tidak baik dibandingkan dengan WPS yang mempunyai sikap baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian cross sectional yang dilakukan oleh Budiono 2011 di Argorejo Semarang menyatakan bahwa sikap WPS berpengaruh terhadap praktik penggunaan kondom pada WPS maupun pelanggannya p = 0,0001 0,05. Begitu juga hasil Penelitian cross sectional oleh Evianty 2008 di lokalisasi Universitas Sumatera Utara Teleju Pekan Baru menyatakan bahwa sikap berpengaruh terhadap tindakan WPS untuk menggunakan kondom p = 0,048 0,05. Artinya WPS yang bersikap baik akan memengaruhi pelanggan menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual. Sikap untuk menggunakan kondom akan lebih baik jika berawal dari niat, kesadaran sendiri dan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Secara teoritis menurut Sarwono 2004 sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup dan sikap biasanya didasarkan atas pengetahuannya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 86,6 WPS setuju kalau pelanggan harus menggunakan kondom pada saat berhubungan seks, 67 WPS setuju untuk tidak melakukan hubungan seks jika pelanggan menolak memakai kondom, 92 WPS setuju jika penggunaan kondom yang benar pada saat berhubungan seks untuk mencegah HIVAIDS dan 85,6 WPS setuju dengan menggunakan kondom lebih merasa aman. Artinya WPS mengetahui, menyadari akan manfaat kondom dan berniat untuk menggunakan kondom. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Green dan Kreuter 2005 yang menyatakan sikap itu merupakan faktor untuk mempermudah terjadinya perubahan perilaku. Dan menurut Gerungan 1991 sikap itu selain dipengaruhi oleh faktor intern juga dipengaruhi oleh faktor ekstern yaitu interaksi kelompok dan karena komunikasi. Universitas Sumatera Utara

5.2. Faktor Pendukung dengan Tindakan WPS dalam Menggunakan Kondom

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

10 126 132

Hubungan Faktor Pendukung dan Faktor Penguat Pekerja Seks Komersil Dengan Pemanfaatan Klinik VCT (Voluntary Conselling Testing)Di Wilayah Kerja Puskesmas Wisata Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

2 47 176

Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Belawan Tahun 2012

3 62 165

Hubungan Informasi, Motivasi dan Keterampilan Berperilaku dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada LSL untuk Mencegah HIV/AIDS di Wilayah Kerja Klinik Veteran Medan Tahun 2012

1 74 111

Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada WPS untuk Pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

2 85 117

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Penguat Peserta Kontrasepsi Pria terhadap Penggunaan Vasektomi di Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang

1 36 132

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung Dan Penguat Terhadap Tindakan Pekerja Seks Komersil (PSK) Dalam Menggunakan Kondom Untuk Pencegahan HIV/AIDS Di Lokalisasi Teleju Kota Pekan Baru Tahun 2008

0 39 132

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pneumokoniosis 2.1.1. Definisi Pneumokoniosis - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan L

0 0 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 7

Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 19