Isi KhususPesan Stereotip Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil dalam Interaksi Komunikasi Antarbudaya

Universitas Sumatera Utara mungkin salah, didasarkan atas fakta yang keliru atau tanpa dasar fakta Lubis 2012: 86. Berdasarkan penuturan keempat informan yang menilai bahwa ada stereotip positif dan stereotip negatif mengenai Etnis Pribumi keseluruhan stereotip tersebut memiliki ketepatan sebab keempat informan mengalami dan melihat secara langsung kebenaran daripada stereotip tersebut diantaranya adalah sikap toleran, suka menolong, memiliki solidaritas yang tinggi serta berperilaku rasis. Khusus untuk stereotip positif tersebut sepertinya diyakini tepat karena seringnya mereka melakukan interaksi dengan masyarakat Etnis Pribumi. Sedangkan untuk stereotip negatif, salah satu informan hanya meyakini masyarakat Pribumi diluar tempat tinggalnya yang memiliki perilaku seperti itu.

d. Isi KhususPesan

Isi khusus atau pesan merupakan sifat-sifat khusus atau karakter tertentu mengenai suatu kelompok yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Aspek ini dapat dikatakan sebagai bentuk stereotip secara umum karena stereotip diartikan sebagai penggambaran mengenai suatu kelompok akan karakter atau sifat yang dimiliki kelompok tertentu. Hal ini dapat ditemukan dari penuturan para informan mengenai karakter, sifat dan perilaku masyarakat Etnis Pribumi diantaranya adalah memiliki sikap toleransi yang tinggi, suka menolong, serta memiliki solidaritas yang tinggi. Selain itu ada juga satu stereotip negatin yang dinilai informan sebagai hal yang sangat mengganggu tetapi tidak mempengaruhi niatnya untuk berinteraksi dengan masyarakat dari Etnis Pribumi. Pengalaman- pengalaman yang dialami bersama-sama dalam kehidupan bermasyarakat menimbulkan pengetahuan-pengetahuan baru, hal ini sesuai dengan anggapan Jhonson dalam yang menyatakan bahwa stereotip terbentuk karena adanya pengetahuan dan pengalaman bersama. Liliweri 2005:209. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sangat sedikit stereotip yang berkembang mengenai masyarakat Etnis Pribumi hal tersebut mungkin menjadi tanda bahwa adanya hubungan antarbudaya yang sangat baik jika dilihat melalui perspektif masyarakat Etnis India Tamil. Hal ini tentu berbeda dengan data yang peneliti temukan ketika mewawancarai masyarakat Etnis Pribumi mengenai Universitas Sumatera Utara stereotipnya terhadap masyarakat Etnis India Tamil dimana terdapat lebih banyak stereotip negatif daripada stereotip positifnya. Berdasarkan pernyataan informan yang telah dirampungkan dan kemudian dianalisis, menurut peneliti secara umum stereotip terbagi dalam dua sifat yaitu positif dan negatif. Terdapat lebih banyak stereotip positif jika dibandingkan dengan stereotip negatif mengenai masyarakat Etnis Pribumi. Berkembangnya stereotip negatif tersebut bukan tidak mungkin telah menjadi prasangka negatif bagi salah satu informan yang juga mungkin dapat berimbas terhadap masyarakat Etnis India Tamil jika stereotip negatif tersebut terus berkembang. Peneliti juga sedikit mengapresiasi stereotip positif yang berkembang karena jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan stereotip negatif. Sehingga hal ini dapat menjadi pendukung terciptanya hubungan dan komunikasi antarbudaya diantara kedua etnis tersebut.

4.2.1.2 Stereotip Masyarakat Etnis Pribumi Terhadap Etnis India Tamil a.

Arah direction Hasil analisis data yang telah diperoleh berdasarkan wawancara terhadap empat informan yang berasal dari Etnis Pribumi di lokasi penelitian secara umum dapat digambarkan bahwa stereotip yang berkembang memiliki dua arah yakni stereotip positif dan stereotip negatif. Dengan adanya stereotip dengan arah yang berbeda ini dapat menjadi faktor pendukung sekaligus faktor penghambat di dalam kelangsungan komunikasi antarbudaya antara masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil di Kampung Madras. Stereotip positif yang berkembang terhadap Etnis India Tamil dapat menjadi faktor pendukung yang mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat Etnis Pribumi dalam melakukan komunikasi antarbudaya. Kemudahan- kemudahan tersebut dapat berupa keinginan dan keberanian untuk memulai berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat melalui interaksi beberapa informan yang tidak menutup dan membatasi diri berinteraksi serta berkomunikasi dengan masyarakat yang berasal dari Etnis India Tamil. Adapaun dampak daripada stereotip negatif tersebut yang jika diyakini terus-menerus maka dapat berubah menjadi prasangka yang dapat memungkinkan berkurangnya intensitas dan kualitas interaksi diantara kedua etnis. Seperti Universitas Sumatera Utara penututran beberapa informan yang menyatakan tidak ingin terlalu dekat dalam berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat Etnis India Tamil dan berinteraksi hanya seperlunya saja jika dibutuhkan. Penuturan informan terakhir secara jelas mengatakan bahwa ia lebih memilih berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat sesama Etnis Pribumi dalam pergaulannya sehari-hari.

b. Intensitas