Toleransi Antar Umat Beragama yang Berbeda Budaya Kebersamaan Tidak Adanya Perilaku Diskriminatif Adanya Kegiatan Formal maupun Non Formal yang Melibatkan

Universitas Sumatera Utara dan tetangga disekitar tempat tinggal. Dari kedelapan informan, tiga diantaranya mengetahui stereotip dari tetangga di lingkungan sekitar. Peneliti mengamati pengaruh lingkungan ini sangat mempengaruhi intensitas stereotip dalam diri informan yaitu kuat atau lemahnya keyakinan terhadap stereotip. Hal tersebut dapat dilihat pada informan keenam, keyakinan informan pertama mengenai stereotip yang mengatakan bahwa masyarakat Etnis India Tamil adalah pemabuk tidak cukup kuat karena ia hanya mendengar dari orang-orang sekitar tempat ia berjualan. Pada informan ketujuh juga menilai aspek lingkungan dalam memberikan penggambaran terhadap masyarakat Etnis India Tamil yang dinilai suka berbohong dan menipu ia dengar dari pengalaman orang-orang disekitar tempat tinggalnya. Namun keyakinannya terhadap stereotip itu cukup kuat karena ia tidak hanya mendengar dari satu atau dua orang saja. Sama halnya dengan informan kedelapan yang menggambarkan masyarakat Etnis India Tamil suka berbohong dan menipu ia dengar dari tetangganya yang pernah mengalami hal tersebut. Informan pun sangat meyakini bahwa stereotip itu memang benar-benar menggambarkan kondisi masyarakat Etnis India Tamil saat ini. 4.2.3 Faktor-faktor yang Mendukung Terjalinnya Hubungan Harmonis antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah peneliti lakukan maka terdapat beberapa faktor konkrit yang mendukung terjalinnya hubungan harmonis antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil di Kampung Madras. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Toleransi Antar Umat Beragama yang Berbeda Budaya

Berdasarkan penuturan informan toleransi adalah hal yang paling penting di dalam kehidupan yang beranggotakan masyarakat multietnis. Ketika masyarakat beribadah sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing tidak pernah ada gangguan baik itu dari dalam lingkungan maupun dari luar lingkungan itu sendiri. Hal ini juga ditunjukkan ketika momen- momen acara keagamaan bahkan masyarakat yang bukan berasal dari Universitas Sumatera Utara agama tersebut juga ikut meramaikan dan mengkondusifkan kegiatan tersebut.

b. Kebersamaan

Berdasarkan penuturan informan kedua kebersamaan menjadi tonggak penting dalam terciptanya hubungan harmonis antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil. Ketika ada orang yang meninggal dan merayakan pesta pernikahan hampir seluruh masyarakat disekitar tempat tinggalnya mau ikut membantu memasak dan mempersiapkan segala sesuatu terlepas latar belakang budaya yang masing-masing mereka miliki.

c. Tidak Adanya Perilaku Diskriminatif

Berdasarkan penuturan informan keempat selama ia tinggal di lingkungannya ia tidak pernah mendengar ada seseorang yang bersikap rasis dan diskriminatif. Baik itu anggota masyarakat yang berasal dari Etnis Pribumi maupun Etnis India Tamil. Perilaku diskriminatif sendiri merupakan instrumen fatal yang mampu memicu timbulnya konflik etnis dengan seketika. Oleh karena itu perlunya menghindari sikap dan perilaku diskriminatif di dalam kehidupan yang beranggotakan masyarakat multietnis.

d. Adanya Kegiatan Formal maupun Non Formal yang Melibatkan

Interaksi Antaretnis Berdasarkan penuturan informan ketujuh dan kedelapan ada satu kegiatan formal yang mereka rasa sangat membantu dalam hal menjaga kerukunan dan keharmonisan hubungan antarbudaya di kawasan Kampung Madras. Ialah satuan tugas LKMPNPM Madras yang memang sengaja dibentuk pemerintah dan beranggotakan masyarakat dari berbagai budaya dan beragam latar belakang profesiona. Satuan tugas tersebut bergerak sebagai fasilitator pembangunan di Kampung Madras, sehingga dapat membantu menyalurkan aspirasi masyarakat agar pembangunan di kawasan tersebut sesuai dengan yang yang mereka inginkan. Selain itu ada pula berbagai kegiatan non formal seperti perayaan hari kemerdekaan yang bertujuan mengumpulkan seluruh masyarakat sebagai satu bangsa bukan satu budaya. Universitas Sumatera Utara e. Menanamkan Nilai Pluralisme Informan kedua menuturkan bahwa dikeluarganya telah ditanamkan nilai- nilai pluralisme yang membuka pemikirannya agar mau dan mampu menerima segala perbedaan yang terdapat disekitarnya. Bahkan anggota keluarganya berasal dari budaya dan agama yang berbeda dan dari situlah ia belajar menerima perbedaan dan menganggap bahwa semua orang itu sama terlepas dari atribut yang ia kenakan dan tunjukkan. Universitas Sumatera Utara BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah mengenai stereotip pada masyarakat Etnis Pribumi dam Etnis India Tamil di lingkungan Kampung Madras, Kel. Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan. Maka adapun simpulan yang dapat ditarik ialah sebagai berikut: 1.a. Stereotip yang terbentuk pada masyarakat Etnis Pribumi terhadap masyarakat Etnis India Tamil memiliki dua arah penilaian yaitu positif dan negatif. Intensitas stereotip tersebut sebagian besar sangat kuat karena didasari oleh pengalaman langsung yang dialami oleh informan. Ketepatan dari stereotip tersebut sebagian besar juga tepat dan ada juga sebagian yang tidak tepat. Isi stereotip negatif tersebut antara lain pemabuk, kasar, serta suka berbohong dan menipu. Stereotip positif antara lain adalah toleran dan masyarakat Tamil saat ini diidentikkan sebagai pedagang dalam hal profesi. b. Stereotip yang terbentuk pada masyarakat Etnis Etnis India Tamil terhadap masyarakat Etnis Pribumi juga memiliki dua arah penilaian yaitu positif dan negatif. Intensitas stereotip tersebut seluruhnya diyakini dan kuat karena didasari oleh pengalaman langsung yang dialami oleh informan. Ketepatan dari stereotip tersebut sebagian besar juga tepat. Isi stereotip negatif tersebut antara lain berperilaku rasis. Stereotip positifnya antara lain adalah toleran, suka menolong dan memiliki solidaritas yang tinggi. 2. Terbentuknya stereotip antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil disebabkan oleh beberapa faktor: pertama adalah pengalaman pribadi, yaitu pengalaman langsung yang pernah mereka alami selama menetap dan hidup saling berdampingan di Kampung Madras. Interaksi secara langsung ini memberikan intensitas yang tinggi terhadap berkembangnya stereotip. Sedangkan yang kedua adalah faktor informasi dari orang terdekat atau lingkungan sosial karena sumber stereotip diterima sebagai pesan atau informasi yang berasal dari keluarga maupun orang-orang di sekitar lingkungan tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara 3. Terdapat beberapa faktor konkrit yang mendukung terjalinnya hubungan antarbudaya yang rukun antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil di lingkungan Kampung Madras, antara lain ialah 1sikap toleransi antar umat beragam yang berbeda budaya, 2kebersamaan, 3tidak adanya perilaku diskriminatif, 4adanya kagiatan formal maupun non formal yang melibatkan interaksi antaretnis, 5menanamkan nilai-nilai pluralisme.

5.2 Saran