Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

63 Pada gambar histogram sebelumnya dapat kita lihat bahwa histogram membentuk lonceng. Maka dari itu dipastikan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal. Gambar 4.2 P-P Plot Gambar menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik telah mendekati atau hampir berhimpit dengan sumbu diagonal atau membentuk sudut 45 derajat dengan garis mendatar. Interpretasinya adalah bahwa nilai residual pada kedua model telah terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau Universitas Sumatera Utara 64 tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heterokedastisitas. Adapun hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.3 Scatterplot Tampak pada gambar bahwa model persamaan diatas tidak mempunyai gangguan heteroskedastisitas karena tidak ada pola tertentu pada grafik. Titik-titik pada grafik relatif menyebar baik di atas sumbu nol maupun di bawah sumbu nol. Universitas Sumatera Utara 65

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai variance inflation factor VIF. Model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF di bawah 10 atau tolerance di atas 0,1. Hail uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant kepemilikan.menejerial ,789 1,268 kepemilikan.institusional ,702 1,424 komisaris.independen ,125 7,993 dewan.komisaris ,118 8,456 komite.audit ,617 1,621 LN_DA ,556 1,799 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data olahan peneliti 2016 Tabel di atas memberikan semua nilai VIF di bawah 10 atau nilai Tolerance di atas 0,1 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas pada model penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 66

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi linear memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika korelasi terjadi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi Ghozali, 2006. Dalam penelitian ini, pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Apabila nilai Asymp. Sig. 2- tailed 0,05 maka persamaan regresi dikatakan terkena problem autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,00704 Cases Test Value 14 Cases = Test Value 14 Total Cases 28 Number of Runs 19 Z 1,348 Asymp. Sig. 2-tailed ,178 a. Median Sumber : Data olahan peneliti 2016 Pada tabel diatas ditunjukkkan nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka persamaan regresi dikatakan tidak terkena problem autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 67

4.2.3 Analisis Jalur

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 10

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 28

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 4

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 2