32 p4
p5 p10
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan : Y
1
= Manajemen Laba Y
2
= Kinerja Keuangan X
1
= Kepemilikan Manajerial X
2
= Kepemilikan Institusional X
3
= Proporsi Dewan Komisaris Independen X
4
= Ukuran Dewan Komisaris X
5
= Ukuran Dewan Audit
2.7 Hipotesis Penelitian
Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis anatara dua variabel atau lebih dalam rumusan proporsi
yang dapat diuji secara empiris. Sebenarnya sudah banyak penelitian terdahulu yang mengangkat tentang
komponen mekanisme corporate governance, kinerja keuangan, ataupun manajemen laba. Tetapi dalam penelitian-penelitian tersebut memiliki hasil yang
sangat beragam. Maka dari itu berikut adalah hipotesis dari penelitian ini yaitu :
Ukuran Komite Audit
X
5
Ukuran Dewan Komisaris
X
4
Universitas Sumatera Utara
33
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba
Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham yang dipegang oleh pihak manajemen perusahaan. Jansen dan Meckling 1976 menyatakan
bahwa salah satu cara untuk mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan jumlah kepemilikan saham manajemen. Kepemilikan manajerial
yang lebih banyak akan berdampak pada keputusan yang diambil manajemen. Semakin banyak saham yang dimiliki manajemen akan berdampak baik pada
keputusan yang diambil karena keputusan tersebut akan sejalan dengan kepentingan para pemegang saham yang bukan manajemen.
Menurut Agustia 2013, variabel-variabel good corporate governance seperti kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Menurut
Wahyuni 2010, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Sementara menurut Fauziyah 2014, mengungkapkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. H
1a
: Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Kepemilikan institusional adalah persentase kepemilikan saham oleh investor yang merupakan sebuah institusi. Kepemilikan institusional biasanya memiliki
hubungan positif dengan manajemen laba seperti yang dikemukan oleh Yulianawati 2014 dalam penelitian terdahulu. Dan menurut Fauziyah 2014
kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
Universitas Sumatera Utara
34
laba. Tetapi menurut Agustia 2013, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.
H
1b
: Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Manajemen Laba
Komisaris independen adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan efektif atau tidaknya strategi bisnis dalam suatu perusahaan.
Komisaris independen juga bertugas untuk memantau jadwal, anggaran, dan efektivitas strategi, mematuhi hukum yang berlaku, serta menjamin praktik
corporate governance telah dipatuhi dengan baik Sulistyanto, 2008. Fauziyah
2014 mengemukakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap manajemen laba. Sementara menurut Agustia
2013, komisaris independen tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.
H
1c
: Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba
Dewan komisaris adalah jumlah anggota dewan komisaris dalam sebuah perusahaan baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Dewan komisaris
bertugas untuk memonitor dan mengendalikan manajemen.
Universitas Sumatera Utara
35
Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba memiliki hasil yang beragam. Semakin banyaknya jumlah dewan komisaris dalam sebuah
perusahaan akan mempermudah pengawasan atas manajemen laba. Tetapi hal itu bertolak belakang dengan Ujiyantho dan Pramuka 2007, ukuran dewan
komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. H
1d
: Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Manajemen Laba
Komite audit adalah pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian dan pengawasan untuk menciptakan keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan
responsibilitas. Faktor tersebut yang akan membuat laporan keuangan akan menjadi lebih berkualitas Sulistyanto, 2008. Menurut Putri 2011, ukuran
komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Tetapi menurut Agustia 2013, komite audit tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Sementara menurut Nasution dan Setiawan 2007, ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
H
1e
: Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Pengaruh Manajemen Laba terhadap Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya
sendiri. Pihak manajemen akan menggunakan kebijakan akuntansi tertentu untuk melakukan manajemen laba. Cornett et al. 2006 mengemukakan bahwa ada
Universitas Sumatera Utara
36
pengaruh antara corporate governance dengan penurunan discretionary accruals yang digunakan sebagai pengukuran manajemen laba. Dan pengaruh discretionary
accruals tersebut berpengaruh positif dengan CFROA yang digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan. H
2
: Manajemen Laba berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan
Isnanta 2008 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Manajemen yang memiliki kepemilikan saham yang
besar cenderung melakukan strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan jangka panjangnya. Saham yang diberikan pada manajemen sebagai intensif akan
memacu manajemen untuk bekerja lebih baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
H
3a
: Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan
Kepemilikan institusional biasanya memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan seperti yang dikemukan oleh Yulianawati 2014. Dewan komisaris
independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sementara proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
37
H
3b
: Kepemilikan Instirusional berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak memiliki hubungan dengan pihak lain yang akan membuatnya tidak bisa bersikap
independen. Menurut Fitriasari 2007, proporsi dewan komisaris independen tidak dapat mengurangi tindak manajemen laba. Sejalan dengan itu Santoso
2012 menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara proporsi komisaris independen dengan kinerja perusahaan khususnya dalam profitabilitas.
Semakin besar jumlah komisaris independen maka keputusan yang dibuat akan lebih mengutamakan kepentingan perusahaan sehingga berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan. H
3c
: Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
Dewan komisaris merupakan sebuah fungsi monitoring dari implikasi kebijakan manajemen. Dewan komisaris memegang peranan dalam mengarahkan
strategi dan mengawasi jalannya perusahaan serta memastikan bahwa manajer benar-benar meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Chtourou et al 2001
mengungkapkan bahwa jumlah dewan yang semakin besar maka mekanisme
Universitas Sumatera Utara
38
monitoring manajemen perusahaan akan semakin membaik. Maka semakin besar ukuran dewan komisaris maka akan semakin baik kinerja keuangan
perusahaannya. H
3d
: Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan
Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem
pengendalian internal. Menurut Sam’ani 2008, ukuran komite audit memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Komite audit meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui pengawasan atas pelaporan
keuangan, pengendalian internal, penggunaan prinsip akuntansi, proses audit. H
3e
: Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang