80
adalah bukan variabel intervening, pengaruh yang sebenarnya adalah langsung.
4. Kesimpulan : Nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p3 × p11 p8 yakni 0,3 0,118. Maka
Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba.
Manajemen Laba merupakan variabel intervening antara Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan Kinerja Keuangan.
4.3.4 Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Ukuran Dewan Komisaris
terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba
1. Koefisien pengaruh langsung, tidak langsung, dan total : Pengaruh langsung Ukuran Dewan Komisaris ke Kinerja
Keuangan dapat dilihat dari nilai koefisien jalur Ukuran Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan yakni p9
sebesar 0,182. Pengaruh tidak langsung Ukuran Dewan Komisaris ke
Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba dapat dilihat dari perkalian antara nilai koefisien jalur Ukuran Dewan
Komisaris terhadap Manajemen Laba dengan koefisien jalur Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan yakni p4 × p11
= -1.312 × 0,188 = -0,247
Universitas Sumatera Utara
81
Pengaruh total Ukuran Dewan Komisaris ke Kinerja Keuangan dilihat dari nilai pengaruh langsung + pengaruh
tidak langsung = 0,182 + -0,247 = -0,065 2. Hipotesis : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap
Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba. 3. Kriteria penarikan kesimpulan :
Jika nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p4 × p11 p9 maka variabel Manajemen Laba
adalah variabel intervening, atau dengan kata lain pengaruh yang sebenarnya adalah tidak langsung.
Jika nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p4 × p11 p9 maka variabel Manajemen Laba
adalah bukan variabel intervening, pengaruh yang sebenarnya adalah langsung.
4. Kesimpulan : Nilai Koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p4 × p11 p9 yakni -0,247 0,182. Maka
Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh langsung terhadap Kinerja Keuangan. Manajemen Laba bukan variabel intervening
antara Ukuran Dewan Komisaris dengan Kinerja Keuangan.
4.3.5 Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Ukuran Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan melalui Manajemen
Laba
1. Koefisien pengaruh langsung, tidak langsung, dan total :
Universitas Sumatera Utara
82
Pengaruh langsung Ukuran Komite Audit ke Kinerja Keuangan dapat dilihat dari nilai koefisien jalur Ukuran
Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan yakni p10 sebesar - 0,602.
Pengaruh tidak langsung Ukuran Komite Audit ke Kinerja Keuangan melalui Manajemen Laba dapat dilihat dari
perkalian antara nilai koefisien jalur Ukuran Komite Audit terhadap Manajemen Laba dengan koefisien jalur Manajemen
Laba terhadap Kinerja Keuangan yakni p5 × p11 = -0,676 × 0,188 = -0,127
Pengaruh total Ukuran Komite Audit ke Kinerja Keuangan dilihat dari nilai pengaruh langsung + pengaruh tidak
langsung = -0,602 + -0,127 = -0,729 2. Hipotesis : Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap Kinerja
Keuangan melalui Manajemen Laba. 3. Kriteria penarikan kesimpulan :
Jika nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p5 × p11 p10 maka variabel Manajemen Laba
adalah variabel intervening, atau dengan kata lain pengaruh yang sebenarnya adalah tidak langsung.
Jika nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p5 × p11 p10 maka variabel Manajemen Laba
Universitas Sumatera Utara
83
adalah bukan variabel intervening, pengaruh yang sebenarnya adalah langsung.
4. Kesimpulan : Nilai koefisien pengaruh tidak langsung pengaruh langsung p5 × p11 p10 yakni -0,127 -0,602.
Maka Ukuran Komite Audit berpengaruh langsung terhadap Kinerja Keuangan. Manajemen Laba bukan variabel intervening
antara Ukuran Komite Audit dengan Kinerja Keuangan.
4.4 Pembahasan
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima komponen corporate governance yang digunakan hanya dua variabel yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Kedua variabel tersebut adalah kepemilikan manajerial dan ukuran komite audit.
Indikator corporate governance yang lain yaitu proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan institusional tidak
signifikan dalam mempengaruhi manajemen laba. Lebih lanjut, manajemen laba mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
Dari hasil uji analisis jalur juga telah menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh
terhadap kinerja keuangan melalui manajemen laba. Berarti manajemen laba berhasil menjadi variabel intervening pada hubungan antara kedua variabel
tersebut terhadap kinerja keuangan. Kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit
hanya berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara