84
manajemen laba tidak berhasil menjadi variabel intervening pada hubungan variabel tersebut.
4.4.1 Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap variabel manajemen laba yang
dilihat dari tingkat signifikansi 0,043 0,05. Karena pengaruh tersebut berpengaruh positif maka setiap kenaikan 1 satuan variabel kepemilikan
manajerial akan meningkatkan manajemen laba sebesar 0,174.
Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah 2014 yang menyimpulkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Manajer yang memiliki saham mempunyai tujuan pribadi yaitu
menginginkan adanya return yang besar atas saham yang dimilikinya. Dengan demikian manajer cenderung akan melakukan manajemen laba demi
kepentingannya tersebut Gumanti, 2009.
4.4.2 Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap variabel
manajemen laba yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi 0,167 0,05.
Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustia 2013 yang menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional
Universitas Sumatera Utara
85
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ujiantho dan Pramuka 2007 yang menyatakan bahwa
kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pandangan atau konsep yang menyatakan bahwa institusional adalah pemilik yang lebih fokus pada
current earnings. Maka akibatnya manajer cenderung akan melakukan
manajemen laba untuk memenuhi keinginan pemilik institusional tersebut. Cornett et al., 2006 juga menyatakan bahwa kepemilikan institusional akan
membuat para manajer merasa terikat untuk memenuhi target laba yang diinginkan para investor, sehingga mereka akan cenderung melakukan
manipulasi laba.
4.4.3 Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Manajemen Laba