19
saham tersebut akan mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang memungkinkan terjadinya akrualisasi sesuai keinginan manajemen
Gideon, 2005. Semakin besar kekuatan suara dari institusi tersebut untuk mengawasi manajemen akan memberikan dorongan lebih besar untuk
mengoptimalkan kinerja
perusahaan dan
menyamakan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham. Pemegang saham institusional cenderung memiliki informasi lebih
banyak dari pada pemegang saham individu. Bila tingkat kepemilikan institusional tinggi maka akan menimbulkan pengawasan yang lebih besar
oleh pemegang saham institusional. Karena pengawasan yang dilakukan oleh sebuah institusi pasti lebih efektif dari pada pengawasan yang dilakukan oleh
pemegang saham individu. Pengawasan yang dilakukan oleh institusi akan membatasi ruang gerak
manajemen. Dengan adanya pemegang saham institusional maka akan membuat perhatian manajer lebih tertuju pada kinerja perusahaan. Maka dari
itu pemegang saham institusional akan terlibat dalam pengambilan keputusan dan tidak akan mudah percaya terhadap tindakan manajemen laba.
2.3.3 Proporsi Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak bekerja sama atau berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris
lainnya, dan pemegang saham pengendali, dan bebas dari semua hubungan bisnis yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bersikap independen
Universitas Sumatera Utara
20
dan melakukan sesuatu demi kepentingan perusahaan. Dewan komisaris independen bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberi masukan
kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good corporate governance
dengan baik. Tetapi dewan komisaris tidak berhak campur tangan dalam mengambil keputusan operasional perusahaan.
Menurut KNKG 2006, ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan agar pelaksanaan tugas dewan komisaris berjalan efektif.
Prinsip-prinsip tersebut adalah : 1. Komposisi dewan komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan
secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. 2. Anggota dewan komisaris harus professional, yaitu berintegritas dan
memiliki kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik termasuk memastikan bahwa direksi telah memperhatikan kepentingan
semua pemangku kepentingan. 3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat dewan komisaris mencakup
tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
2.3.4 Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan masukan ataupun nasihat kepada
manajemen. Dewan komisaris mempunyai tugas untuk memonitor dan mengendalikan manajemen. Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan
Universitas Sumatera Utara
21
diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
Ukuran dewan komisaris adalah jumlah anggota dewan komisaris dalam sebuah perusahaan baik yang berasal dari internal maupun eksternal
perusahaan. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan
memiliki hasil yang beragam. Semakin banyaknya jumlah dewan komisaris akan semakin mudah untuk mengendalikan manajemen dan semakin efektif
pengawasan yang dilakukan. Dan sebaliknya semakin sedikit jumlah dewan komisaris maka akan semakin sulit untuk melakukan pengendalian dan
pengawasan manajemen.
2.3.5 Ukuran Komite Audit