dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pendapatan, waktu tempuh, dukungan keluarga dan pelayanan petugas imunisasi.
Friedman dalam Sudiharto 2007, menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial, saling mengasuh memberikan kasih saying serta menerima dan mendukung. Menurut Friedman 2003 dukungan keluarga adalah bagian integral
dari dukungan social. Dampak positif dari dukungan keluarga adalah meningkatkan penyesuaian diri seseorang terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupan.
2.2. Bentuk Dukungan Keluarga i.
Dukungan Instrumental
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung, seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan dan
pelayanana. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karea individu langsung memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi. Dukungan instrumental
sangat dierlukan terutama dalam mengatasi masalah yang di anggap dapat diatasi.
ii. Dukungan Informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran dan umpan balik tentang situasi dan keadaan individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan
lebih mudah.
iii. Dukungan Emosional
Bentuk dukungan ini membuat individu merasa nyaman, yakin diperlukan untuk dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat mengatasi
Universitas Sumatera Utara
masalah dengan baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapai keadaan yang dianggap tidak dapat diatasi.
iv. Dukungan Penilaian
Bentuk dukungan ini berupa penghargaan tinggi pada individu, pemberian semangat, persetujuan dengan pendapat individu, perbandingan yang positif dengan
individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi.
Dengan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau
mendengar segala keluhannya, bersimpati dan empati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
Efek dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Secara spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti
berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan
sosial keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stress Setiadi, 2008.
2.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Dukungan Keluarga
Sarafino 2006 menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan keluarga atau tidak.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor dari Penerima Dukungan Recipient Seseorang tidak akan menerima dukungan social dari orang lain jika ia tidak
suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup asertif untuk
memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain, ataumerasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya atau tidak tahu kepada siapa dia harus
meminta pertolongan. b. Faktor dari Pemberi Dukungan Providers
Seorang terkadang tidak memberikan dukungan social kepada orang lain ketika ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang lain, atau tengah
menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri atau kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan dukungan
darinya. Menurut Friedman 1998, faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan
keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua. Dalam
keluarga kelas menengah, suatu hubungan lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau
otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan efeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari orang tua dengan kelas sosial
bawah. Suami adalah pemimpin dan pelindung bagi istrinya, maka kewajiban suami
terhadap istrinya ialah mendidik, mengarahkan serta mengertikan istri kepada
Universitas Sumatera Utara
kebenaran, kemudian memberinya nafkah lahir batin, mempergauli serta menyantuni dengan baik Harymawan, 2007.
Suami adalah pasangan hidup istri ayah dari anak-anak, suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan
suamimempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan
yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga Chaniago, 2002.
2.4. Hepatitis B