HB-0 dan sebanyak 15 orang 27,3 tidak memberikan imunisasi HB-0. Responden yang mempunyai dukungan emosional tidak mendukung sebanyak 1 orang 25,0
memberikan imunisasi HB-0 dan sebanyak 3 orang 75,0 tidak memberikan imunisasi HB-0. Dari hasil analisis fisher exact test antara dukungan emosional
dengan pemberian imunisasi HB-0 diperoleh nilai p = 0,080 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan
pemberian imunisasi HB-0 dan nilai OR = 8,000 95 CI 0,771 – 83,023.
4.4. Analisis Multivariat
Berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel penelitian yang dapat dilanjutkan keanalisis multivariat yaitu nilai p 0,25 yaitu umur, pekerjaan, jumlah anak,
pengetahuan, dukungan informasional, dukungan penilaian dan dukungan instrumental. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap pemberian
imunisasi HB-0 diwilayah kerja Puskesmas Batang Pane II kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara, maka dilakukan analisis multivariat dengan
menggunakan analisis regresi logistik berganda.
Tabel 4.25. Pengaruh Karakteristik dan Dukungan Keluarga Pada Ibu yang Memiliki Bayi Berumur 0 Sampai 3 Bulan terhadap Pemberian Imunisasi HB-0
di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara
Variabel p value
OR 95 CI
Lower Upper
1. Umur
0,012 4,308
1,323 14,023
2. Pekerjaan
0,154 4,781
0,558 40,968
3. Jumlah anak
0,021 3,798
1,188 12,140
4. Pengetahuan
0,0001 29,167
6,429 132,313
5. Dukungan informasional
0,009 6,909
1,405 33,982
6. Dukungan penilaian
0,0001 17,778
4,198 75,292
7. Dukungan instrumental
0,024 0,633
0,511 0,783
Universitas Sumatera Utara
Dalam tabel di atas hasil uji regresi logistik menjelaskan bahwa secara bersama-sama variabel independen yaitu umur, pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan,
dukungan informasional, dukungan penilaian dan dukungan instrumental dilihat pengaruhnya secara langsung dan bersama-sama terhadap pemberian imunisasi HB-0.
Hanya 3 variabel yang memberikan pengaruh yang signifikan untuk ibu memberikan imunisasi HB-0 pada bayi berumur 0-7 hari yaitu pekerjaan p=0,042, pengetahuan
p=0,003 dan dukungan penilaian p=0,048. Berdasarkan nilai OR yang paling besar dapat dilihat bahwa variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling
dominan pengaruhnya terhadap pemberian imunisasi HB-0. Sedangkan hasil interaksi maka ketiga variabel ini memberikan pengaruh terhadap pemberian imunisasi HB-0
adalah sebesar 69,1 berarti sebesar 31.9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dilihat dari hasil uji Nagelkerke R square.
Model persamaan regresi logistik ganda yang didapatkan adalah : 463
, 2
894 ,
2 415
, 3
489 ,
7 ....
1 1
ln
1 1
+ +
+ −
= +
+ =
− ≡
x p
y
i
β β
Dan nilai peramalan Probabilitas ibu dalam memberikan imunisasi HB-0 adalah :
463 ,
2 894
, 2
415 ,
3 489
, 7
1 1
+ +
+ −
−
+ =
e p
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26. Probabilitas Ibu yang Memiliki Bayi untuk Memberikan Imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak
Kabupaten Padang Lawas Utara No
Pekerjaan Pengetahuan
Dukungan penilaian Probability
1 23,09
2 1
1 1
83,36 Tabel 4.27 menjelaskan bahwa, jika ibu bekerja, pengetahuan baik,dan ada
dukungan penilaian maka untuk ibu memberikan imunisasi HB-0 adalah sebesar 83,36 dan sebaliknya jika ibu tidak bekerja, pendidikan rendah, dan tidak ada
dukungan penilaian dari keluarga maka peramalan Probabilitas ibu untuk memberikan imunisasi HB-0 adalah sebesar 23,09. . Dengan kata lain pekerjaan,
pengetahuan dan dukungan penilaian keluarga memberikan pengaruh yang signifikan untuk ibu memberikan imunisasi HB-0 pada bayi berumur 0-7 hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Umur dengan Pemberian Imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja
Puskesmas Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara
Berdasarkan hasil uji chi-square antara umur responden dengan pemberian
imunisasi HB-0 diperoleh nilai p = 0,012 0,05 dan nilai OR sebesar 4,308 yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara umur responden dengan
pemberian imunisasi HB-0 di wilayah kerja Puskesmas Batang Pane II kecamatan Padang Bolak kabupaten Padang Lawas Utara dan responden yang berumur 35
tahun mempunyai kemungkinan 2,720 kali lebih besar akan memberikan imunisasi HB-0 pada bayi berumur 0-7 hari dibandingkan responden yang berumur 35 tahun.
Hal ini sama dengan hasil penelitian Sitompul 2011
dengan 2 kategori 30 tahun dan usia ibu
≥ 30 tahun ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan status imunisasi bayi dengan nilai p=0,001 dan nilai OR= 0,088.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Aminah 2012 yang menyatakan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan
pemberian imunisasi HB-0. Umur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku seseorang
dalam pemberian imunisasi HB-0 pada bayi umur 0-7 hari. Untuk ibu yang usia muda cenderung belum memahami akan manfaat imunisasi, sedangkan ibu yang lebih tua
84
Universitas Sumatera Utara
