39
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada jalan rel segmen Medan - Tebing Tinggi, tepatnya pada KM 31. Pengukuran tingkat kebisingan dilaksanakan secara serentak dengan menggunakan alat sound
level meter di lokasi yang berada di dekat jalur perlintasan kereta api. Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal perjalanan yang berlaku.
Gambar 3.2 Lokasi Pengamatan
Universitas Sumatera Utara
40
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sound Level Meter merek Extech, untuk mengukur tingkat kebisingan
2. Stopwatch, untuk menghitung waktu tempuh kereta 3. Meterroda ukur, untuk mengukur jarak
4. Kamera, untuk dokumentasi kegiatan 5. Laptop, untuk pengolahan data
6. Alat bantu lainnya yang mendukung proses penelitian
3.3 Kebutuhan data
Analisis dalam penelitian ini memerlukan beberapa data, antara lain sebagai berikut : 1. Data primer, yaitu data yang diambil secara langsung dari lapangan, adapun yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data jenis kereta api
Data ini diperoleh dengan mencatat rangkaian kereta apa saja yang melintasi jalur tersebut. Secara langsung melalui pengamatan kita bisa mengetahui jenis kereta apa
saja yang melintas. Pengklasifikasikan jenis kereta didasarkan pada pengaruhnya terhadap tingkat kebisingan sehingga diklasifikasi menjadi beberapa bagian yaitu
kereta penumpang dan kereta barang. b. Data kecepatan kereta
Data kecepatan kereta adalah kecepatan sesaat pada saat kereta melintas pada lintasan yang kita buat dengan menggunakan asumsi jarak.
Universitas Sumatera Utara
41
c. Data jumlah rangkaian Jumlah rangkaian dari kereta menurut jenis kereta.
d. Data tingkat kebisingan Data kebisingan dilakukan dengan mencatat tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh
kereta yang lewat, sesuai dengan jarak pengukuran dengan bantuan 3 alat sound level meter.Pengukuran ini dilakukan pada jalan rel segmen Medan-Tebing Tinggi KM 31
sesuai dengan jadwal perjalanan kereta api yang berlaku.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga seperti instansi pemerintah atau swasta maupun literatur. Data sekunder yang dibutuhkan meliputi :
a. Peta lintasan jalur kereta api untuk menentukan titik pengukuran tingkat kebisingan. b. Jadwal dari perjalanan kereta api yang melintasi segmen Medan-Tebing Tinggi, untuk
menentukan hari pelaksanaan pengukuran tingkat kebisingan.
3.4 Pengambilan data