15
5. Efek pada pendengaran Efek pada pendengaran adalah gangguan paling serius karena dapat menyebabkan
ketulian.Ketulian bersifat progresif. Pada awalnya bersifat sementara dan akan segera pulih kembali bila menghindar dari sumber bising, namun bila terus menerus bekerja
di tempat bising, daya dengar akan hilang secara menetap dan tidak akan pulih kembali.
2.7 Jenis-Jenis Bising
Kebisingan yang terjadi di sekitar kita dibedakan menjadi : 1 Kebisingan latar belakang
Adalah tingkat kebisingan yang terpapar terus menerus pada suatu area, tanpa adanya sumber-sumber bunyi yang muncul secara signifikan.Sebagai contoh, dalam suasana
malam yang sepi, kebisingan latar belakang berupa lalu lalang kendaraan di kejauhan dapat menumbuhkan rasa tenang karena menggambarkan suasana dunia nyata.Pada
umunya kebisingan latar belakang tidak menimbulkan kebisingan yang berarti karena berada pada tingkat keras maksimum 40 dB.
2 Kebisingan ambien Adalah total kebisingan yang terjadi pada suatu area, meliputi kebisingan latar belakang
dan kebisingan lain yang muncul pada suatu waktu dengan tingkat keras melebihi tingkat keras kebisingan latar belakang dan merupakan hasil kompilasi kebisingan, baik yang
sumbernya dekat maupun jauh. Kebisingan ambient merupakan kebisingan yang dianggap perlu mendapat perhatian yang serius karena jenis kebisingan ini umunya
menimbulkan gangguan.
Universitas Sumatera Utara
16
3 Kebisingan tetap Adalah tingkat kebisingan yang berubah-ubah dengan fluktuasi naik-turun maksimum 6
dB. Menurut Tambunan 2005, kebisingan pada lingkungan tempat kerja diklasifikasikan ke
dalam dua jenis golongan besar, yaitu : a. Kebisingan yang tetap steady noise dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu :
1 Kebisingan dengan frekuensi terputus Discrete Frequency Noise Kebisingan ini merupakan “nada-nada” murni pada frekuensi yang beragam.
2 Kebisingan tetap Brod band Noise Kebisingan dengan frekuensi terputus dan Brod Band Noise sama-sama digolongkan
sebagai kebisingan tetap steady noise.Perbedaannya adalah Brod band noise terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi bukan “nada murni”.
b. Kebisingan tidak tetap unsteady noise dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1 Kebisingan fluktuatif fluctuating noise
Kebiisngan yang selalu berubah-ubah selama rentang waktu tertentu. 2 Intermitent Noise
Kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah, contohnya kebisingan lalu lintas.
3 Kebisingan implusif Implusive Noise Kebisingan ini dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi memekakkan telinga
dalam waktu relatif singkat, misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya.
Universitas Sumatera Utara
17
2.8 Kriteria Daerah Bising