Sistem Musculosceletal Keluhan Musculosceletal

akan menarik tangannya jika menyentuh sesuatu benda yang terasa panas, dan sebagainya. Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal ini dalam kaitannya dengan postur kerja antara lain adalah soal sistem musculosceletal dan keluhan musculosceletal.

3.2.1. Sistem Musculosceletal

Kesatuan musculosceletal sistem tulang dan otot merupakan hal yang sangat esensial dalam pembentukan postur dan pergerakan yang normal. Masalah muskuloskeletal yang mengganggu keamanan dapat diakibatkan oleh keadaan seperti fraktur, osteoporosis, atropi otot, artritis atau strains dan sprains.

3.2.2. Keluhan Musculosceletal

Keluhan musculosceletal adalah keluhan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai keluhan yang berat. Jika otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan sendi, ligament, dan tendon. Keluhan musculosceletal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Keluhan sementara reversibel, yaitu keluhan otot yang dapat terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian masih dapat dihilangkan apabila pembebanan dihentikan. b. Keluhan menetap persistent, yaitu keluhan otot yang sifatnya permanen. Artinya, walaupun pembebanan dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih tetap berlanjut. Pekerjaan mengukir banyak menimbulkan sikap paksa membungkuk atau mendongak selama bekerja. Dengan adanya sikap paksa ini pada waktu sebelum perlakuan, mengakibatkan adanya keluhan subjektif pada sistem otot rangka musculoskeletal. Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Sebaliknya, keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya berkisar antara 15–20 dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot melebihi 20, maka peredaran darah ke otot berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada otot. Ada terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kelelahan otot skeletal, antara lain : 1. Peregangan otot yang berlebihan 2. Aktivitas berulang 3. Sikap kerja tidak alamiah 4. Faktor penyebab sekunder a. Tekanan b. Getaran c. Mikroklimat 5. Penyebab kombinasi a. Umur b. Jenis kelamin c. Kebiasaan merokok d. Kesegaran jasmani e. Kekuatan fisik f. Ukuran tubuh antropometri Jika dihubungkan dengan pekerjaan, sikap kerja yang kurang baik, dapat menimbulkan kontraksi otot baik statis maupun dinamis secara berlebihan. Kontraksi tersebut dapat meningkatkan tekanan dalam otot sehingga mengganggu kelancaran aliran darah ke dalam sel-sel otot tersebut dan meningkatnya penimbunan asam laktat penyebab rasa pegal sehingga menimbulkan kerusakan otot, menurunkan kekuatan, tingkat kelelahan yang lebih tinggi dan menimbulkan perangsangan reseptor rasa nyeri di waktu istirahat. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja semakin menurun dan dampak yang lebih jauh adalah makin seringnya terjadi kecelakaan kerja dan banyaknya keluhan atau penyakit- penyakit otot, sendi dan jaringan ikat lainnya yang sering disebut Work Related- Musculoskeletal Diseases WMSDs.

3.3. Quick Exposure Check QEC