5.1.2. Postur Kerja Pekerja
Proses pencucian kelapa terdiri dari beberapa tahap. Tahapan proses pencucian tersebut dapat dilihat dalam blok diagram pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Blok Diagram Proses Pencucian Kelapa
Dari beberapa proses kerja pencucian kelapa ini kemudian dibagi atas beberapa elemen kegiatan kerja, kemudian dilakukan pengamatan dari postur
kerja terhadap pekerja dengan metode QEC untuk menilai level tindakan yang dilakukan oleh pekerja. Untuk lebih jelasnya elemen kegiatan proses pencucian
kelapa dapat dilihat pada Tabel 5.2. Mencari kelapa di dasar
bak pencucian
Mengangkat kelapa dari dasar bak pencucian
Meletakkan wadah ke troli
Membawa wadah kelapa dengan troli ke pembilasan
Membilas kelapa di bak pencucian
Meletakkan kelapa ke belt conveyor
Tabel 5.2. Elemen Kegiatan pada Proses Pencucian Kelapa No.
Elemen Kegiatan Uraian Kegiatan
1 Mencari kelapa di dasar bak
pencucian
2 Mengangkat kelapa dari dasar
bak pencucian
3 Membawa kelapa dengan wadah
Tabel 5.2. Elemen Kegiatan pada Proses Pencucian Kelapa Lanjutan No.
Elemen Kegiatan Uraian Kegiatan
4 Meletakkan wadah ke troli
5 Membawa troli ke bak
pembilasan
6 Mengangkat wadah dari troli ke
bak pembilasan
Tabel 5.2. Elemen Kegiatan pada Proses Pencucian Kelapa Lanjutan No.
Elemen Kegiatan Uraian Kegiatan
7 Menuang kelapa ke dalam bak
pembilasan
8 Meletakkan kembali wadah ke
troli
9 Membawa kembali troli
Tabel 5.2. Elemen Kegiatan pada Proses Pencucian Kelapa Lanjutan No.
Elemen Kegiatan Uraian Kegiatan
10 Membilas kelapa
11 Menuang kelapa ke dalam belt
conveyor
5.1.3. Pengukuran Dimensi Antropometri
Pengukuran dimensi antropometri pekerja dilakukan dengan pengukuran secara langsung kepada seluruh pekerja yang ada di stasiun pencucian dengan
menggunakan alat ukur Martins Human Body Measuring Instrument dimana
pemilihan dimensi bagian tubuh yang akan diukur ditentukan berdasarkan rancangan fasilitas yang akan dirancang untuk mengurangi keluhan dari bagian
tubuh yang sakit, serta nyaman, efektif dan efisien. Adapun dimensi antropometri yang diukur yaitu :
TBT : Tinggi Bahu Berdiri Tegak TST : Tinggi Siku Berdiri Tegak
DGT : Diameter Genggaman Tangan PLB
: Panjang Lengan Bawah JGT : Jarak Genggaman Tangan grip ke Punggung pada Posisi Tangan ke
Depan horisontal TPT : Tinggi Pegangan Tangan grip pada Posisi Tangan Vertikal ke Atas dan
Berdiri Tegak LB : Lebar Bahu
Data hasil pengukuran antropometri dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Dimensi Antropometri Pekerja Pekerja
Dimensi Antropometri cm TBT
TST DGT
PLB JGT
TPT LB
1 162,00
92,50 3,90
23,00 67,20
194,00 32,80
2
162,70 92,00
4,00 28,50
67,40 195,10
38,00
3 160,00
90,50 4,00
26,00 66,00
192,50 32,40
4 159,40
90,10 4,00
24,00 65,50
191,80 32,00
5
163,00 94,00
3,90 26,50
67,50 195,30
34,80
6
161,30 91,40
3,90 25,00
66,50 193,70
36,00
7
165,00 95,10
4,10 26,00
70,10 197,20
39,00
8 168,50
96,90 4,10
29,00 70,80
200,00 38,50
9 170,40
98,00 4,20
29,50 70,50
202,50 38,00
10 167,20
96,60 4,10
28,00 70,00
199,60 40,00
Sumber : Hasil Pengukuran Penelitian
5.2. Pengolahan Data