berumur 11-12 bulan, berwarna putih, bersih tidak ada kulit tempurung kelapa.
2.3.5. Standar Mutu Produk
P.T Sejati Coconut Industri memiliki dua tipe produk kelapa parut kering desiccated coconut yang dihasilkan dari bahan baku daging kelapa segar yaitu
fine grade dan medium grade. Adapun standar mutu kelapa parut kering pada PT. Sejati Coconut Industri dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Standar Mutu Kelapa Parut Kering No
Kriteria Mutu Fine Grade
Medium Grade
1 Warna
Putih alami Putih alami
2 Granulasi
Mesh no. 10 : 0 Mesh no. 14 : 1 - 10
Mesh no. 16 : 13 - 26 Mesh no. 20 : 34 - 47
Mesh no. 30 : 21 – 33 Mesh no.10 : 2 - 13
Mesh no. 12 : 15 - 32 Mesh no. 14 : 28 - 39
Mesh no. 16 : 16 - 28 Mesh no. 20 : 4 - 18
3 Free Fatty Acid FFA
Maksimal 0,3 Maksimal 0,3
4 PH
6,1 – 6,7 6,1 – 6,8
5 Kadar air
Maksimal 3 Maksimal 3
Sumber: PT. Sejati Coconut Industri
2.3.6. Uraian Proses Produksi
Adapun tahapan proses produksi kelapa parut kering adalah sebagai berikut:
1. Perendaman
Perendaman merupakan tahap awal yang dilakukan pada proses produksi kelapa parut kering. Bahan baku daging kelapa segar direndam di dalam bak
yang berisi campuran air dan kaporit. Tujuan proses ini adalah untuk mensterilkan daging kelapa dari kuman.
2. Pencucian
Proses pencucian terdiri dari dua tahap, yaitu: a. Pencucian dengan air dingin
Setelah proses perendaman, daging kelapa dibawa ke bak pencucian yang berisi air dingin yang bersih dengan menggunakan keranjang untuk dicuci
secara manual. Tujuan proses ini adalah untuk membersihkan daging kelapa dari kotoran yang menempel.
b. Pencucian dengan air hangat Daging kelapa yang sudah bersih dibawa ke mesin pencucian dengan
menggunakan screw conveyor untuk dicuci dengan air panas dengan suhu 70
C. Tujuan proses ini adalah menghilangkan aroma kaporit yang berasal dari proses perendaman. Proses pencucian dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Proses Pencucian
3. Pemarutan
Setelah proses pencucian, daging kelapa dibawa ke mesin Hammer Mill dengan menggunakan belt conveyor untuk diparut. Tujuan proses ini adalah
mengubah bentuk dan ukuran daging kelapa sehingga berbentuk butiran yang lebih kecil. Kelapa parut yang keluar dari mesin Hammer Mill ditampung
dalam kotak penampungan. Kelapa parut dibawa ke dryer dengan menggunakan troli ke bagian dryer. Proses pemarutan dengan menggunakan
mesin Hammer Mill dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Proses Pemarutan dengan Menggunakan Mesin Hammer Mill 4. Pengeringan
Kelapa parut dimasukkan ke dalam dryer untuk dikeringkan dengan suhu 80
C selama lima menit. Tujuan proses ini adalah untuk menurunkan kadar air kelapa parut. Setelah itu kelapa parut kering dibawa ke bagian pengayakan
dengan menggunakan belt conveyor. Proses pengeringan dengan
menggunakan mesin dryer dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Proses Pengeringan
5. Pengayakan Kelapa parut kering dimasukkan ke dalam mesin pengayak. Tujuan proses ini
adalah untuk memisahkan kelapa parut sesuai dengan jenis produk yang diinginkan fine grade dan medium grade. Setelah itu kelapa parut dibawa ke
tabung penampungan pada bagian packing dengan menggunakan mesin penghisap. Proses pengayakan dapat dilihat pada Gambar 2.5.
6. Pengemasan Kelapa parut kering yang sudah ada di dalam tabung penampungan
dimasukkan ke dalam sak kemasan. Kemudian plastik kemasan bagian dalam divakumkan dengan mesin vacuum packager dan ditutup dengan alat sealer
sedangkan kertas sak dijahit dengan mesin penjahit kemasan. Proses pengemasan dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.5. Proses Pengayakan
Gambar 2.6. Proses Pengemasan
Skema tahapan proses produksi kelapa parut kering desiccated coconut di atas dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Daging kelapa segar
Perendaman air kaporit
Pencucian I Air dingin
Pencucian II Air panas 70
C
Pengeringan uap 70
C Pemarutan
Pengayakan
Pengemasan
Gambar 2.7. Blok Diagram Tahapan Proses Produksi Kelapa Parut Kering
2.3.7. Mesin dan Peralatan