menurunkan morbiditas atau mortalitas. Potensi hipotensi simtomatik dengan terapi inhibitor ACE memerlukan monitoring yang teliti Mycek, 2001.
Gambar 2.1 Struktur captopril
Captopril dapat digunakan bersama diuretik karena dapat meningkatkan efeknya. Captopril harus diberikan pada saat perut kosong karena makanan dapat
menurunkan absorbsinya sampai 45. Resorpsi dari usus cepat dan efeknya sudah maksimal terlihat setelah 1,5 jam dan bertahan 12-24 jam tergantung pada
dosisnya, dieksresikan lewat urin sebagai metabolit inaktif Tjay dan Rahardja, 2002.
2.3.2 Furosemida
Furosemida merupakan diuretik kuat dan bekerja di lengkung henle bagian menaik. Furosemida menunjukkan aktivitas menurunkan tekanan darah sebagai
akibat penurunan volume plasma, banyak digunakan pada keadaan akut, misalnya pada udem otak dan paru-paru. Furosemida mula kerjanya sangat cepat, pada
pemberian oral 30-60 menit dan bertahan 4-6 jam, intravena dalam beberapa menit dan bertahan 2,5 jam Tjay dan Rahardja, 2002.
Gambar 2.2 Struktur furosemida
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Furosemida merupakan loop diuretic yang memiliki mekanisme kerja menghambat transport Na
+
K
+
Cl
-
dari membran lumen pada pars asendens ansa Henle. Karena itu, reabsorbsi Na
+
, K
+
dan Cl
-
menurun. Diuretik kuat merupakan obat diuretik yang paling efektif, karena pars asendens bertanggung jawab untuk
reabsorbsi 25-30 NaCl yang disaring. Diuretik ini diberikan per oral maupun parenteral. Efek samping yang terjadi antara lain: ototoksisitas, hiperurisemia,
hipovolemia akut, hipokalemia Mycek, 2001.
2.3.3 Nifedipine
Nifedipine merupakan obat penyekat kanal kalsium bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot polos koroner jantung dan
arterial sistemik, bersifat vasodilator yang menyebabkan penurunan tonus otot polos dan resistensi vaskular. Nifedipine diberikan secara oral dan mempunyai
waktu paruh lebih pendek sehingga perlu dosis berulang. Nifedipine dapat menyebabkan wajah merah, sakit kepala, edema, hipotensi sebagai aktivitas
vasodilatasi Mycek, 2001.
Gambar 2.3 Struktur nifedipine
2.3.4 Ceftriaxone
Ceftriaxone adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki aktivitas bakterisid yang luas dengan cara menghambat sintesis dinding sel, dan
mempunyai masa kerja yang panjang. Secara in vitro memiliki aktivitas luas
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, memiliki stabilitas yang tinggi terhadap
β-laktamase baik penisilase maupun sefalosporinase yang dihasilkan bakteri gram positif dan gram negatif. Secara struktural ceftriaxone ditunjukkan
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.4 Struktur ceftriaxone
Ceftriaxone diindikasikan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ceftriaxone antara lain: infeksi saluran pernafasan
bawah pneumonia, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang dan sendi, infeksi intraabdominal, infeksi saluran kemih dan meningitis.
Pemberian ceftriaxone
bersamaan dengan aminoglikosida dapat meningkatkan efek nefrotoksik. Namun, studi in vitro menunjukkan pemberian
bersamaan ceftriaxone dan gentamisin akan bersifat sinergis yaitu meningkatkan aktivitas antibakteri AHFS, 2005.
2.3.5 Citicoline