dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi. Efek samping obat adalah reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait
dengan kerja farmakologi. Tujuan monitoring efek samping obat meliputi: - menemukan efek samping obat ESO sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal, frekuensinya jarang - menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah dikenal
dan yang baru saja ditemukan - mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkanmempengaruhi
angka kejadian dan hebatnya efek samping obat - meminimalkan resiko kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki
- mencegah terulangnya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki. Kegiatan pemantauan dan pelaporan efek samping obat ESO meliputi:
- mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek samping obat
- mengevaluasi laporan efek samping obat - mengisi laporan efek samping obat
- melaporkan ke pusat monitoring efek samping obat nasional.
g. Pengkajian penggunaan obat
Pengkajian penggunaan obat merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat-obat yang
digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien. Tujuan pengkajian penggunaan obat adalah untuk :
- mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat - membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
- memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat - menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat
Kegiatan pengkajian penggunaan obat adalah mengevaluasi penggunaan obat secara kualitatif dan kuantitatif. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
meliputi indikator peresepan, indikator pelayanan, indikator fasilitas.
h. Dispensing sediaan khusus
Dispensing sediaan khusus steril dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit dengan teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat. Dispensing sediaan khusus terdiri atas pencampuran
obat suntik, penyiapan nutrisi parenteral dan penanganan sediaan sitotoksik. Penanganan obat sitotoksik kanker dilakukan secara aseptis dalam
kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun
sediaan obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun
pemberian kepada pasien sampai kepada pembuangan limbahnya. Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai prosedur dengan
alat pelindung diri yang memadai. Kegiatan yang dilakukan meliputi: - melakukan perhitungan dosis secara akurat
- melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai - mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan
- mengemas dalam pengemas tertentu - membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Faktor yang perlu diperhatikan pada penanganan obat kanker adalah: - ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai
- lemari pencampuran biological safety cabinet - HEPA filter
- alat pelindung diri - sumber daya manusia yang terlatih
- cara pemberian obat kanker.
i. Pemantauan kadar obat dalam darah PKOD