Pendistribusian Pengelolaan Perbekalan Farmasi

- narkotika dan bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dan selalu dikunci. - bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter sebaiknya terpisah dari gudang induk. Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar. - alat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat yang mudah dijangkau dan dalam jumlah yang cukup. Tabung pemadam kebakaran agar diperiksa secara berkala untuk memastikan masih berfungsi atau tidak

2.5.6 Pendistribusian

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Tujuan pendistribusian adalah tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu, tepat jenis dan tepat jumlah. Menurut Kepmenkes No. 1197MENKESSKX2004, ada beberapa metoda yang dapat digunakan oleh IFRS dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dilingkungannya. Adapun metoda yang dimaksud antara lain : a. Resep perorangan Resep perorangan adalah orderresep yang ditulis dokter untuk tiap pasien. Dalam sistem ini perbekalan farmasi disiapkan dan didistribusikan oleh IFRS sesuai yang tertulis pada resep. b. Sistem distribusi persediaan lengkap di ruangan Pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang rawat merupakan tanggung jawab perawat ruangan. Setiap ruang rawat harus UNIVERSITAS SUMATRA UTARA mempunyai penanggung jawab obat. Perbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol sacara berkala oleh petugas farmasi. c. Sistem distribusi unit dosis Pendistribusian melalui resep perorangan yang disiapkan diberikandigunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal atau ganda, yang berisi obat dalam jumlah yang telah ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk penggunaan satu kali dosis biasa. Sistem distribusi dosis unit dapat dioperasikan dengan salah satu dari tiga metode yaitu sentralisasi, desentralisasi, dan kombinasi. Menurut Siregar dan Amalia 2004, keuntungan sistem distribusi unit dosis adalah : 1. Bagi pasien : a Pasien hanya membayar obat yang di konsumsi, sehingga menghemat biaya obat. b Menciptakan pengawasan ganda oleh farmasi juga perawat 2. Bagi perawat : Punya lebih banyak waktu untuk merawat pasien 3. Bagi Rumah Sakit : a Mengurangi resiko kehilangan obat. b Kontrol terhadap sirkulasi obat lebih baik. c Membantu pasien untuk efisiensi biaya obat 4. Bagi farmasi : a Inventor kontrol lebih baik lebih efisien. bMengurangi masalah obat retur Kelemahan sistem distribusi dosis unit adalah tenaga yang lebih banyak dan meningkatnya biaya operasional.

2.6 Pelayanan Farmasi Klinis