Yang termasuk faktor resiko stroke adalah keadaan yang memudahkan terjadinya aterosklerosis seperti:
- Umur dan jenis kelamin - Obesitas abdomen berupa lingkar pinggang pria 102 cm atau wanita
88 cm - Trigliserida
≥ 150 mldl - Kadar kolesterol HDL 65 mgdl pria dan 50 mgdl wanita
- Tekanan darah ≥ 130 85 mmHg
- Glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl
- Perokok
2.1.5 Patofisiologi
Aterosklerosis atau trombosis biasanya dikaitkan dengan kerusakan lokal pembuluh darah akibat aterosklerosis. Proses aterosklerosis ditandai dengan
adanya plak berlemak pada lapisan arteria besar. Bagian arteri serebri menjadi tipis dan berserabut, sedangkan sel-sel ototnya menghilang. Plak cenderung
terbentuk pada daerah percabangan ataupun tempat-tempat yang melengkung. Trombosit yang menghasilkan enzim mulai melakukan proses koagulasi dan
menempel pada permukaan dinding pembuluh darah yang kasar. Sumbatan fibrinotrombosit dapat terlepas dan membentuk emboli ataupun tertinggal dan
menutupi arteri Lombardo, 1995. Emboli kebanyakan berasal dari suatu trombus dalam jantung. Tempat
yang paling sering terserang emboli serebri adalah arteri serebri media bagian atas. Perdarahan intraserebral sebagian besar terjadi akibat hipertensi dimana
tekanan darah diastoliknya melebihi 100 mmHg. Hipertensi kronik dapat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
menyebabkan pecahruptur arteri serebri. Ekstravasasi darah terjadi di daerah otak danatau subarakhnoid sehingga jaringan yang terletak di dekatnya akan tergeser
dan tertekan. Daerah distal dinding arteri yang pecah tidak lagi mendapat asupan darah sehingga terjadi iskemik dan kemudian menjadi infark. Daerah infark tidak
berfungsi lagi sehingga menimbulkan defisit neurologik, dan hemiparalisis. Darah yang tertimbun di intraserebral merupakan hematom yang cepat menimbulkan
kompresi terhadap seluruh isi tengkorak sehingga menyebabkan koma Mardjono M, 2003.
Dinding arteri yang pecah menunjukkan tanda-tanda terdapat aneurisme kecil. Aneurisma tersebut timbul pada orang-orang dengan hipertensi kronik,
sebagai hasil proses degeneratif pada otot dan dinding arteri. Karena perubahan degeneratif dan disertai beban tekanan darah tinggi, maka timbul pengembungan
yang dinamakan aneurismata Charcot Bouchard. Apabila aneurismata ini pecah, maka menyebabkan stroke Mardjono M, 2003.
2.1.6 Penatalaksanaan
Menurut pedoman standar pelayanan medik RSUP H. Adam Malik, penatalaksanaan umum untuk pasien stroke adalah sebagai berikut:
1. Umum Ditujukan terhadap fungsi vital: paru-paru, jantung, ginjal, keseimbangan
elektrolit cairan, gizi, higiene. 2. Khusus
Pencegahan dan pengobatan komplikasi 3. Rehabilitasi
Pencegahan stroke: tindakan promotif, primer dan sekunder
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Penatalaksanaan khusus perdarahan intraserebral Konservatif :
- memperbaiki faal hemostasis bila gangguan faal hemostasis - mencegah mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan nimodipine
- neuroprotektan. Operatif dilakukan pada kasus yang indikatif volume perdarahan lebih dari 30cc atau diameter 3cm pada fossa posterior
- letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian TIK akut dan ancaman herniasi otak
- perdarahan serebellum - hidrosefallus akibat perdarahan intravertikel atau serebellum
Terapi komplikasi - Antiedema : larutan Mannitol 20
- Antibiotika, antidepresan, antikonvulsan : atas indikasi - Antitrombosis vena dalam emboli paru
2.2 Hipertensi 2.2.1 Defenisi Hipertensi