Patofisiologi Hipertensi Etiologi Hipertensi .1 Defenisi Hipertensi

2.2.2 Patofisiologi Hipertensi

Pada kebanyakan pasien etiologi tidak diketahui hipertensi primer. Kelompok lain dari populasi dengan persentase yang rendah mempunyai penyebab yang khusus, kelompok ini dikenal sebagai hipertensi sekunder. Banyak penyebab hipertensi sekunder, endogen maupun eksogen. Bila penyebab hipertensi sekunder dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien-pasien ini dapat disembuhkan secara potensial. Lebih dari 90 pasien hipertensi merupakan hipertensi essensial hipertensi primer. Kurang dari 10 penderita hipertensi merupakan sekunder dari obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah Depkes RI, 2006. Menurut Depkes RI 2006, banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara potensial dalam terbentuknya hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah - Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik, mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons terhadap stress psikososial dll. - Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor - Asupan natrium garam berlebihan - Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produksi angiotensin II dan aldosteron. - Defisiensi vasodilator seperti nitrit oksida NO - Diabetes mellitus. Diagnosis hipertensi tidak boleh ditegakkan berdasarkan sekali pengukuran, kecuali bila TDS ≥ 210 mmHg dan TDD ≥ 120 mmHg. Pengukuran pertama harus dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu UNIVERSITAS SUMATRA UTARA sampai beberapa minggu. Diagnosis hipertensi ditegakkan bila dari pengukuran berulang-ulang diperoleh TDS ≥ 140 mmHg dan TDD 90 mmHg Ganiswarna, 1995.

2.2.3 Etiologi

Berdasarkan etiologinya, hipertensi dapat dibagi atas hipertensi esensial primer dan hipertensi sekunder: 1. Hipertensi Esensial primer Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak jelas etiologinya. Lebih dari 90 kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Penyebab hipertensi esensial terdiri dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik dapat berupa sensitivitas terhadap natrium, kepekaan terhadap stress, peningkatan reaktivitas vaskular terhadap vasokonstriktor, dan resistensi insulin. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipertensi yaitu makan garam natrium berlebihan, stress psikis dan obesitas. 2. Hipertensi Sekunder Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, obat-obatan dan penyakit lain. Obat-obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi Depkes, RI, 2006. Klasifikasi hipertensi dibedakan berdasarkan tingginya tekanan darah. Klasifikasi tekanan darah dapat dlihat pada tabel 1. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 1 . Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 Joint National Commite Kategori TDS mmHg TDD mmHg Normal 120 80 Prehipertensi 120-139 80-89 Hipertensi stage 1 140-159 90-99 Hipertensi stage 2 ≥160 ≥100

2.2.4 Diagnosis Hipertensi