ini menyebabkan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat rumah sakit belum maksimal dan masih perlu dibenahi.
4.1.4 Visite
Kegiatan visite di RSUP H. Adam Malik telah dilakukan oleh apoteker baik secara mandiri maupun bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati
kondisi klinis pasien secara langsung, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapi obat
rasional dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta professional kesehatannya lainnya.
Saat melakukan visite apoteker terlebih dahulu melihat kelengkapan Lembar Edukasi RM 23 dalam status pasien. Lalu melihat Lembar Pengkajian
Rawat Inap dan IGD RM 10 yang berisikan tentang keadaan utama pasien, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam
keluarga, riwayat pekerjaan, status kebiasan dan psikologi, dan pemeriksaan umum yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan penunjang. Setelah pasien
diedukasi, apoteker mencatat di Lembar Catatan Perkembangan Terintegrasi RM 14. Apabila terjadi kesalahan seputar obat pasien Drug Related Problem seperti
interaksi obat ataupun dosis yang tidak sesuai, apoteker dapat mencatat di lembar ini sebagai masukan bagi dokter untuk meminimalisasi terjadinya Medication
Error. Kegiatan visite ini telah dilaksanakan di beberapa ruangan di Rindu A dan
Rindu B seperti ruangan interna pria, interna wanita, neurologi, paru, bedah saraf, bedah plastik, bedah ortopedi, VIP B, anak, THT dan CVCU, namun belum
dilakukan secara optimal. Kegiatan visite yang efektif dilakukan di Rindu A
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
adalah bagian neurologi dan bedah saraf, sedangkan bagian lainnya masih tahap permulaan. Hal ini tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan jumlah apoteker
di farmasi klinis yang tidak sebanding dengan jumlah pasien. Sehingga tenaga apoteker perlu ditambah agar pelaksanaan visite dapat dilakukan secara rutin dan
menyeluruh. Menurut Kepmenkes No. 1197 tahun 2004, idealnya dibutuhkan satu orang apoteker untuk melayani 30 orang pasien.
4.1.5 Pemantauan Terapi Obat PTO
Pemantauan terapi obat meliputi pengumpulan data pasien, identifikasi masalah terkait obat, rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat, pemantauan
dan tindak lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki. Kegiatan PTO
dilakukan pada saat apoteker melaksanakan visite, namun belum dilaksanakan secara menyeluruh pada semua pasien rawat inap karena keterbatan jumlah
apoteker.
4.2 Depo Farmasi Rindu B