Pengambilan Sampel Secara Acak Pengambilan Sampel Secara Tidak Acak

3.4. Teknik

Sampling 7 1. Pengambilan sampel acak sederhana Simple Random Sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel sebanyak n yang dipilih dari populasi dengan N elemen secara acak sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Misalnya secara teoritis, sampel yang terdiri dari pelemparan uang logam merupakan sampel acak karena pada setiap pelemparan, sisi 0 kepala atau 1 ekor dari uang logam tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih.

3.4.1. Pengambilan Sampel Secara Acak

Pengambilan sampel secara acak Random Sampling atau Probability Sampling, merupakan suatu pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama equal chance untuk dipilih menjadi anggota sampel. Artinya setiap elemen mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih. Sebenarnya penentuan cara pemilihan tergantung sepenuhnya pada orang yang mengumpulkan data. Namun, jika menggunakan probability sampling, bisa menggunakan metode analisis statistik, bisa menguji hipotesis, membuat perkiraan interval, serta bisa menguji besarnya kesalahan perkiraan. Pengambilan sampel secara acak Random Sampling atau Probability Sampling terdiri dari: 2. Pengambilan sampel acak sistematis Systematic Sampling, yaitu suatu sampling dimana pengambilan elemen pertama sebagai anggota sampel 7 Rozaini Nasution,” Teknik Sampling”, Medan : USU, 2003 Universitas Sumatera Utara dipilih secara acak, sedangkan pemilihan elemen-elemen berikutnya ditentukan secara sistematis, dengan menggunakan interval tertentu sebesar k. 3. Pengambilan sampel acak stratifikasi adalah suatu cara pengambilan sampel dari suatu populasi di mana populasinya dibagi-bagi terlebih dahulu menjadi kelompok-kelompok yang relatif homogen, kemudian dari masing-masing kelompok, yang dinamakan stratum, diambil sampel secara acak. 4. Pengambilan sampel acak gugus Cluster Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan penentuan dan pemilihan lokasiwilayah tertentu atau menggunakan lokasi geografis sebagai dasarnya.

3.4.2. Pengambilan Sampel Secara Tidak Acak

Pengambilan sampel secara tidak acak Non-random Sampling, merupakan suatu cara pemilihan elemen untuk menjadi anggota sampel kalau setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama unequal chance. Cara tidak acak lebih bersifat subjektif dan samplingnya disebut non-probability sampling. Pengambilan sampel secara tidak acak Non-random Sampling, terdiri dari: 1. Purposive atau Judgement Sampling sering juga disebut selected sampling, yaitu suatu sampling dimana pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel didasarkan atas pertimbangan yang tidak acak. Misalnya akan diadakan penelitian tentang penerimaan masyarakat terhadap suatu jenis kosmetik. Para ahli biasanya selalu mengambil segolongan orang yang selalu Universitas Sumatera Utara memakai kosmetika, jadi tidak seluruh penduduk kota akan diambil sebagai pilihan. 2. Quota Sampling hampir sama dengan sampling acak berlapis tetapi pemilihan- pemilihan elemen dari setiap stratum tidak ditentukan secara acak, sedangkan jumlah elemen dari setiap stratum ditentukan berdasarkan quota. Misalnya akan diadakan penelitian tentang masalah Keluarga Berencana, maka dilakukan pengelompokan golongan penduduk berdasarkan suku. Dari tiap golongan diambil dengan cara sebanding dari jumlah keseluruhan. 3. Convenience dimana pemilihan terhadap suatu elemen dilakukan secara kebetulan. Misalnya diambil anggota yang mewakili populasi, kemudian sampel akan diambil dengan cara menutup mata dan dipanggil mahasiswa yang akan ditanyai. 4. Snowball dimana pemilihan pertama dilakukan terhadap satu elemen dan kemudian elemen tersebut memperbanyak jumlahnya dengan mencari anggotanya sendiri. Misalnya, pertama-tama dalam penentuan sampel dipilih satu orang atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman- temannya yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

3.5. Pengukuran Kerja Dengan Metode

Dokumen yang terkait

Analisis Sumber Daya Manusia Tenaga Keperawatan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Bangkatan Tahun 2014

17 237 131

Kajian Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staff Need (WISN) Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 61 127

Analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga perawat pelaksana dengan metode Workload Indicator Staff Need (WISN) di Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi Tahun 2015

7 48 134

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DENGAN METODE WORKLOAD Analisis Kebutuhan Tenaga Dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Pada Instalasi Rekam Medik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun.

0 6 13

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS FILING BERDASARKAN METODE WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ( WISN ) DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 15

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 18

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 2

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 1 9

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Sdm) Dengan Metode Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

0 0 39

KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED (WISN) BAGIAN PENDAFTARAN

0 1 7