Berdasarkan Tabel 6.1. diketahui bahwa kedua perawat telah bekerja dengan baik dikarenakan waktu aktual yang dimiliki oleh kedua perawat lebih
baik dari waktu produktifnya.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa salah satu penyebab dari perbedaan waktu produktif ini disebabkan oleh perbedaan
banyaknya pelayanan terhadap pasien rawat jalan. Selain itu tingkat kerajinan dari perawat juga mempengaruhi produktivitasnya. Perbedaan shift kerja juga ikut
mempengaruhi produktivitas masing-masing perawat. Perawat yang bekerja pada shift 1 cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari pada perawat yang
bekerja pada shift 2 dikarenakan pada shift 1 jumlah pasien rawat jalan jauh lebih banyak dari pada jumlah pasien pada shift 2.
6.2. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat dengan Metode
WISN Workload Indicator Staf Need
Dari Bab 5 sub bab 5.2.2, dapat diketahui bahwa pada instalasi rawat jalan pada Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai waktu kerja per hari adalah 8
jam yang terdiri dari 2 shift. Di mulai pukul 08:00 wib sampai 17:00 wib dan 10:00 wib sampai 19:00 wib, disertai dengan istirahat siang selama 1 satu jam.
Waktu kerja setahun sebesar 312 hari, cuti tahunan 12 hari, pendidikan dan pelatihan 10 hari, hari libur nasional 13 hari dan ketidakhadiran maksimal 5 hari.
Dengan rumus WISN diperoleh waktu kerja tersedia sebesar 2176 jam tahun atau 13560 menittahun. Besarnya waktu kerja tersedia akan sangat
berpengaruh terhadap beban kerja dan mutu pelayanan. Semakin singkat waktu
Universitas Sumatera Utara
kerja yang tersedia maka semakin besar beban kerja yang akan dipikul dan pada akhirnya semakin besar kebutuhan SDM nya.
Standar beban kerja diperoleh dari hasil pembagian waktu kerja tersedia dibagi rata-rata kegiatan pokok. Ini berarti bila rata-rata waktu kegiatan pokoknya
besar maka standar beban kerjanya kecil, sebaliknya bila rata-rata waktu kegiatan pokoknya kecil maka standar beban kerjanya besar. Besar standar beban kerja
akan turut menentukan besarnya kebutuhan SDM. Rata –rata standar kegiatan diperoleh dari hasil pengamatan work sampling berupa kegiatan work selama 4
hari yaitu sebesar 204 menithari. Dengan demikian diperoleh standar beban kerja sebesar 2,051.
Besarnya standar kelonggaran diperoleh dari hasil pembagian rata-rata kegiatan pokok dibagi waktu kerja tersedia. Rata –rata standar kegiatan diperoleh
dari hasil pengamatan work sampling berupa kegiatan tidak produktif idle selama 4 hari yaitu sebesar 14,25 menithari. Dengan demikian diperoleh standar
kelonggaran sebesar 0,034 atau sebesar 3,4 . Artinya perawat pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Umum Artha Medica memiliki waktu produktif
sebesar 96,6 . Dari perhitungan kebutuhanan tenaga perawat diperoleh jumlah perawat
sebesar 1,118. Dengan kelebihan 0,118 maka jumlah perawat yang dibutuhkan sebesar 2 orang. Jumlah perawat yang ada sekarang telah sesuai dengan
kebutuhan perawat pada instalasi rawat jalan untuk melayani pasien di seluruh poliklinik.
Universitas Sumatera Utara
6.3. Analisis Nilai Kelonggaran