Pemahaman petani terhadap inovasi teknologi

26

4.1.11.3. Pemahaman petani terhadap inovasi teknologi

Petani di desa Tirta Jaya Kecamatan Air Manjunto Kabupaten Mukomuko telah memahami budidaya padi rawa, mulai dari jenis-jenis padi unggul lahan rawa, benih, sistem tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit sampai panen serta penanganan panen. Ada lima kategori pemahaman yang diukur dan menjadi bahan pertimbangan bagi petani dalam menerapkan inovasi teknologi budaya padi rawa yaitu a tidak paham , b kurang paham, c ragu-ragu, d paham, dan e sangat paham. Pemahaman petani terhadap teknologi dilihat dari pemahaman petani terhadap budidaya padi rawa setelah adanya petak percontohan demplot dan diberikan penjelasan inovasi teknologi secara detail melalui pertemuan petani sebelum pelaksanaan petak percontohan demplot di mulai. Pada saat pertemuan, peserta petani dapat menanyakan apa saja yang berkaitan dengan inovasi teknologi padi rawa. Untuk mengetahui tingkat pemahaman petani, dilakukan pengujian melalui pengisian kuesioner pemahaman petani terhadap inovasi teknologi penanaman padi rawa dengan bobot plihan tidak paham; kurang paham; ragu-ragu; paham; dan sangat paham seperti Tabel 4. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemahaman rata-rata petani responden terhadap teknologi penanaman padi rawa cukup baik. Sebanyak 43,72 persen berada pada tingkat sangat paham dan 39,39 persen paham sedangkan sisanya berada pada tingkat tidak paham sampai ragu-ragu. Komponen teknologi penanaman padi rawa sudah dipahami dan pada musim tanam selanjutnya petani Desa Tirta Mulya akan menerapkan inovasi teknologi seperti yang sudah diterapkan. Berdasarkan pengalaman petani yang melakukan penanaman melalui penerapan petak percontohan demplot, rata- rata hasil yang dicapai pada petak percontohan demplot lebih tinggi hingga 50 dibandingkan hasil panen sebelumnya. Apalagi penanaman petak percontohan demplot dilakukan pada musim selang yang biasanya hasilnya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan musim besar. Oleh karena itu pada penanaman selanjutnya yang termasuk musim besar, kemungkinan hasil lebih tinggi lagi akan dicapai. 27 Tabel 4. Tingkat pemahaman petani terhadap inovasit teknologi penanaman padi rawa di lokasi m-P3BI padi rawa lebak Kecamatan Air Manjunto Kabupaten Mukomuko Tahun 2014 Komponen Teknologi Pemahaman Petani tidak paham kurang paham ragu- ragu paham sangat paham Jenis padi unggul lahan rawa 4,76 33,33 9,52 38,10 38,10 Keunggulan padi rawa 0,00 23,81 19,05 57,14 19,05 Ukuran petak persemaian 4,76 61,90 9,52 9,52 33,33 Jumlah benih per hektar 4,76 14,29 33,33 28,57 38,10 Umur benih siap pindah 0,00 0,00 0,00 42,86 57,14 Pengolahan lahan sebelum tanam 0,00 4,76 0,00 28,57 66,67 Macam sitem tanam 0,00 9,52 9,52 42,86 38,10 Alat pembuat pola garis tanam 0,00 14,29 0,00 33,33 52,38 Jarak tanam padi yang baik 0,00 19,05 14,29 23,81 42,86 Sistem tanam yang dianjurkan 0,00 0,00 4,76 42,86 52,38 Sistem tanam Jajar Legowo yang dianjurkan 0,00 0,00 4,76 38,10 57,14 Keuntungan penanaman Sistem tanam Jajar Legowo 0,00 0,00 0,00 19,05 80,95 Cara menanam pada Sistem tanam Jajar Legowo 0,00 23,81 0,00 61,90 14,29 Jumlah bibit per tanaman 0,00 0,00 0,00 4,76 95,24 Pupuk makro utama tanaman padi 0,00 0,00 9,52 47,62 42,86 Waktu pemupukan 0,00 0,00 0,00 71,43 28,57 Jumlah pemupukan setiap pupuk makro 0,00 0,00 4,76 71,43 23,81 Pengendalian insek dan jamur 0,00 9,52 9,52 52,38 28,57 Ukuran ubinan legowo 4:1 dan 2:1 19,05 14,29 19,05 38,10 9,52 Tanda tanaman siap panen 0,00 4,76 9,52 28,57 57,14 Cara panen yang baik 0,00 14,29 0,00 42,86 42,86 Penanganan panen 0,00 9,52 4,76 42,86 42,86 Jumlah 33,33 257,14 161,90 866,67 961,90 Pemahaman rata-rata 1,52 11,69 7,36 39,39 43,72 Sumber: Analisis data primer Banyak keuntungan yang diperolah dari penerapan inovasi teknologi penanaman padi rawa kegiatan petak percontohan demplot yang dilakukan dibandingkan pengalaman pengalaman penanaman padi yang selama ini dilakukan petani seperti : a varietas yang digunakan adalah varietas padi rawa yang mempunyai potensi hasil tinggi, b penggunaan pupuk lebih 28 sedikit yang efisien dan berimbang, c waktu pemupukan yang tepat, dan d sistem tanam jajar legowo yang benar sehingga jumlah tanaman menjadi lebih banyak.

4.1.11.4. Hubungan karakteristik