Peningkatan produktivitas tanaman Kegiatan Berbasis Padi Lahan Raw a 1. Peningkatan produktivitas lahan
16
I V. HASI L DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan model pengembangan pertanian perdesaan berbasis inovasi m-P3BI Lahan Rawa dan Lana Kering yang dilakukan di lokasi dengan
agrosistem berbeda, yaitu : 1 Kaqbupaten Mukomuko untuk kegiatan lahan rawa berbasiskan inovasi teknologi padi rawa lebak yang dikembangangkan di Kecamatan
Air Manjuntu Desa Tirta Mulya dan 2 Kabupaten Kepahiang untuk kegiatan lahan kering berbasiskan integrasi kopi-sapi potong yang dikembangkan di wilayah sentra
kopi Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang di Desa Bukitsari, Mekarsari, Tugurejo dan Sidorejo telah memberikan hasil yang cukup positif bagi peningkatan
pengetahuan, produksi dan sumberdaya pertanian melalui pengembangan inovasi teknolog padi rawa lebak dan integrasi kopi-sapi potong sesuai dengan tahapan
kegiatan lapangan.
4.1. Kegiatan Berbasis Padi Lahan Raw a 4.1.1. Peningkatan produktivitas lahan
Produktivitas lahan di Desa Tirta Mulya sebelum adanya kegiatan m- P3BI lahan rawa dengan I ndek Pertanaman I P yaitu 2 dengan komoditas
tanaman pangan-tanaman pangan Padi–Padi. Setelah adanya kegiat an m- P3BI I P menjadi 2,5 yaitu tanaman pangan–tanaman palawija– tanaman
pangan Padi-Jagung-Padi. Usahatani
pada lahan rawa harus diarahkan pada pengembangan aneka komoditas dalam satu sistem usahatani terpadu sesuai kondisi lahan
dan pemasaran hasil. Penganekaragaman komoditas perlu dilakukan untuk mendongkrak pendapatan dan menguirangi resiko kegagalan usahatani.
Faktor penting teknis produksi untuk meningkatkan produktivitas sawah di lahan rawa adalah pengendalian hama dan penyakit. Kondisi lahan
rawa yang panas dan lembab sangat cocok bagi perkembangan hama dan penyakit tanaman. Hama-hama penting di sawah rawa adalah tikus, wereng
coklat dan penggerek batang untuk padi dan penggerek polong untuk kedelai.