39
4.2.2. Peningkatan produktivitas sapi potong
Pada tahapan pencapaian kegiatan peningkatan produktivitas dari model pengembangan
pertanian perdesaan berbasis
inovasi m-P3BI
integrasi kopi-sapi potong dimulai dengan melakukan percontohan penerapan inovasi
pakan pada ternak sapi potong, melalui diseminasi
demplot percontohan pemberian paka tambahan pada ternak sapi potong berbahan
baku kulit kopi fermentasi limbah dari kopi sebanyak 2 - 4 kg ekor hari tergantung kebutuhan yang diaplikasikan pada sapi Bali dan sapi Simenthal
milik 6 orang kooperator di desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan dengan hasil cukup signifikan Tabel 6.
Pemberian pakan tambahan pada ternak sapi selain untuk memamnfaatkan limbah kulit kopi dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
produksi sapi serta kecukupan asupan pakan maupun kebutuhan nutrisinya, disamping itu juga untuk mengatasi nilai ekonomis dan efisiensi waktu
penyediaan pakan hijauan serta pengoptimalan pemanfaatan limbah kulit kopi yang berlimpah dan belum dimanfaatkan di daerah sentra kopi
Tabel 6. Rata-rata pertambahan berat badan harian PBBH ternak sapi potong pada demplot percontohan pemberian pakan tambahan
memanfaatkan limbah kulit kopi fermentasi kegiatan m-P3BI integrasi kopi-sapi potong di desa
Sidorejo pada wilayah sentra kopi Kabawetan
Jenis Sapi Penimbangan BB kgekor
PBBH kgekorhr
Peningkatan produksi
kgekorhr Keterangan
Awal Akhir
PBB
Bali Jantan
148,75 180,75
32,00 0,604
0,265 Hijauan+Konsentrat
105,00 123,00
18,00 0,339
Hijauan Kontrol Simenthal
Jantan
195,00 237,00
42,00 0,792
0,301 Hijauan+Konsentrat
203,00 229,00
26,00 0,491
Hijauan Kontrol Bali Betina
140,00 173,00
33,00 0,623
Hijauan+Konsentrat Bali jantan
161,00 176,00
15,00 0,283
Diangon setiap hari
Keterangan : BB= Berat Badan, PBBH= Pertambahan berat badan harian
Tanel 6. memperlihatkan hasil diseminasi inovasi
penerapan pemberian pakan tambahan konsentrat memanfaatkan limbah kulit kopi
difermentasi pada ternak sapi potong memperlihatkan hasil cukup siknifikan, dimana pencapaian hasil kegiatan peningkatan produktivitas dari model
pengembangan pertanian perdesaan berbasis inovasi m-P3BI integrasi kopi-
40
sapi potong melalui
diseminasi demplot percontohan
pemberian paka tambahan pada ternak sapi potong berbahan baku kulit kopi fermentasi
limbah dari kopi sebanyak 2 - 4 kg ekor hari sesuai kebutuhan yang diaplikasikan pada sapi Bali dan sapi Simenthal milik 6 orang kooperator di
desa Sidorejo, telah memperlihatkan hasil yang signifikan. Dimana ternak sapi Bali jantan yang diberi Pakan hijauan+ konsentrat : hijauan memperlihatkan
PBBH jauh lebih baik 0,604 : 0,339 kg ekor hr dan terjadi peningkatan produksi daging sebesar 0,265 kg ekor hr.
Rai dan Guntoro 2006 mengatakan bahwa pemberian limbah kulit kopi pada usaha penggemukan
ternak sapi memberikan perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan hanya memberikan hijauan pakan saja.
Sedangkan untuk sapi Simenthal jantan yang diberi pakan hijauan+ konsentrat : Hijauan memperlihatkan PBBH juga lebih baik 0,792 :
0,491 kg ekor hr atau terjadi peningkatan produksi daging sebesar 0,301 kg ekor hr. Namun bila dilihat dari jenis kelaminnya, ternyata sapi Bali betina
diberi pakan hijauan+ konsentrat PBBH nya lebih baik dibandingkan sapi Bali jantan 0,792 : 0,604 kg ekor hr dan bila dilihat berdasarkan pemeliharaan,
maka sapi
Bali jantan
yang diangon
sepanjang hari
dilapangan memperlihatkan produktivitas PBBH lebih rendah dibanding yang dipelihara
semi intensif 0,283 : 0,339 kg ekor hr. Kondisi ini telah menggambarkan bahwa pemberian pakan tambahan
memanfaatkan limbah kulit kopi tidak memberikan pengaruh negatif, sehingga pemanfatan limbah kulit kopi ini setelah proses fermentasi sangat baik
dikembangkan untuk diberikan srebagai pakan tambahan atau penganti hijauan pada ternak sapi. Menurut Umiyasih
et all., 2004 penggunaan limbah pertanian dan sisa hasil industri pertanian sebagai bahan pakan
tambahan ternak sapi potong merupakan alternatif yang dapat dimanfaatkan asalkan tidak memberikan dampak negatif bagi ternak itu sendiri.
Berdasarkan capaian hasil produktivitas PBBH ternak sapi melalui percontohan inovasi pemberian pakan tambahan limbah kulit kopi fermentasi,
setelah dianalisis menggunakan pengukuran indikator kinerja model
pengembangan pertanian pedesaan berbasiskan inovasi m-P3BI untuk mengukur peningkatan produktivitas ternak sapi potong terlihat adanya
41
peningkatan produktivitas PBBH sapi Bali jantan sebesar 78,17 dan sapi Simenthal jantan muda serbesar 61,30 .
Selain untuk optimalisasi pemanfaatan limbah, pakan limbah kulit kopi yang difermentasi bersamaan dengan dedak pad i60 : 40 serta
kecukupan asupan pakan maupun kebutuhan nutrisinya PK 14,63 . Seperti halnya Rai dan Guntoro 2006 dari hasil proximate analysis menunjukkan
bahwa melalui fermentasi dengan Aspergillus niger kandungan protein limbah kopi meningkat dari 7,90 menjadi 18,16 . Sedangkan kandungan
serat kasar menurun dari 19,1 menjadi 13,31 dan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan difermentasi dapat menjadikan limbah kulit kopi tersebut
sebagai bahan pakan yang lebih bermutu, selain itu juga dapat berfunsi untuk mengatasi nilai ekonomis dan efisiensi waktu penyediaan pakan hijauan
sampai 50 serta pengoptimalan pemanfaatan limbah kulit kopi yang berlimpah dan belum dimanfaatkan di daerah sentra kopi.
4.2.3. Peningkatan produktivitas kopi