11
I I I . PROSEDUR PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Kegiatan diseminasi hasil pengkajian Model Pengembangan Pertanian Perdesan Berbasis I novasi m-P3BI Lahan Rawa dan Lana Kering Tahun
2014 dilaksanakan di wilayah sentra padi rawa lebak Kecamatan Air Manjunto
Kabupaten Mukomuko
untuk lahan
rawa dan
sentra pengembangan komoditas kopi Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang
untuk lahan kering.
3.2. Pendekatan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan m-P3BI lahan rawa padi rawa lebak dan lahan kering integrasi kopi-sapi potong akan dilaksanakan secara bertahap dengan
menggunakan pendekatan Spectrum Diseminasi Multi Channel SDMC, yaitu;
pengembangan diseminasi berdasarkan pendekatan strategi atau model yang mampu memperluas jangkauan dengan memanfaatkan berbagai saluran
komunikasi dan pemangku kepentingan stakeholder terkait sesuai
karakteristik masing-masing pelaku, sehingga dapat didistribusikan secara cepat kepada pengguna petani dan kelompok, pemerintah daerah, penyuluh
dan swasta melalui berbagai media secara simultan dan terkoordinasi. I mplementasi kegiatan ini di lapang berbentuk unit percontohan berskala
pengembangan berwawasan agribisnis, bersifat holistik dan komprehensif meliputi aspek perbaikan teknologi produksi, pengolahan limbah usahatani,
aspek pemberdayaan masyarakat tani dan pengembangan maupun penguatan kelembagaan sarana pendukung agribisnis.
Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran dan diseminasi teknologi berjalan secara simultan, sehingga spektrum diseminasi menjadi
semakin meluas Dukungan pengkajian ini dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan bio-fisik dan sosial ekonomi yang berkembang sangat
dinamis. Selama proses ujicoba atau pengkajian diharapkan mendapat umpan balik feedback untuk penyempurnaan model pengembangan.
12
3.3. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan meliputi :
3.3.1. Penentuan lokasi
Kegiatan diawali dengan a koordinasi di dalam tim m-P3BI untuk mengetahui wilayah penanaman padi rawa yang banyak dilakukan dan dibina.
wilayah yang dipilih memiliki perspektif pengembangan ke depan, lokasi relatif mudah dijangkau dari segi aksesibilitas, b penentuan lokasi dengan memilih
wilayah yang akan dijadikan wilayah binaan m-P3BI , c menentukan lahan anggota kelompok yang akan dijadikan unit percontohan. Anggota kelompok
yang dipilih adalah yang respon terhadap kegiatan dan dapat diandalkan sebagai pionir.
3.3.2. I dentifikasi permasalahan
I dentifikasi permasalahan dihimpun dari : a data potensi wilayah, monografi desa dan informasi dari instansi terkait, b dihimpun dari kelompok
tani yang telah ditetapkan guna mengetahui teknologi existing produksi, kelembagaan, pemasaran hasil.
Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisa, kemudian dilakukan tindakan pembinaan maupun penerapan inovasi teknologi terkait dengan
peluang pengembangannya.
3.4. Perancangan model
Perancangan model merupakan penerjemahan dari pilihan terbaik terhadap tindakan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan pendapatan petani. Kegiatan yang dilakukan pada perancangan model yaitu : a inovasi teknologi budidaya, panen dan pascapanen, b
pemberdayaan poktan gapoktan pasar, permodalan, serta kemitraan.
3.5. I mplementasi Model