Jumlah petani adopter Temu lapang

22 diberikan. Demikian juga halnya dengan peran jerami terhadap perbaikan sumberdaya lahan. Melalui penjelasan pada pertemuan selanjutnya, petani sudah mulai tertarik dan akan mencoba menerapkan pupuk organik jerami padi pada lahan sawah. Pada saat pertemuan dilakukan diskusi tentang peranan bahan organik bagi kesuburan lahan. Pemberian bahan organik akan mempenngaruhi kesuburan fisik, kimia, dan biolagi tanah. Selain itu dijelaskan juga manfaat pemberian bahan organik dalam bentuk kompos dan proses pembuatan kompos, bahan kompos dan kerugian bila lahan tidak diberi kompos.

4.1.9. Jumlah petani adopter

Jumlah adopter awal sebanyak 25 orang yang berasal dari kelompok tani Jadi Makmur. Dengan adanya informasi dari petani kooperator, banyak petani lain sudah mengadopsi inovasi teknologi yang digunakan oleh kelompok tani Jadi Makmur seperti kelompok tani Mekar Sari dan Marsudi Tani. Jumlah petani yang mengadop inovasi teknologi tersebut sebanyak 30 orang, masig-masing 15 orang untuk setiap kelompok. Sehingga jumlah petani yang telah mengadop inovasi PTT Padi menjadi 55 orang. Agar penerapan inovasi seperti yang diterapkan Kelompok Tani Jadi Makmur, khususnya inovasi sistem tanam jajar legowo, kelompok tani yang mengadop inovasi mengundang langsung petani pembuat garis tanam dan ibu-ibu tani penanam padi dari kelompok tani Jadi Makmur. Setelah mendapat informasi bahwa semakin banyak petani yang mengadop inovasi PTT padi, kelompok tani yang baru mengadopsi langsung dibina oleh tim m-P3BI agar inovasi teknologi yang diterimanya sama seperti yang diterima kelompok Jadi Makmur sekaligus telah mendorong terjadinya peningkatan jumlah petani adopter seperti petani kooperator petak sama percontohan demplot padi rawa lebak. Dimana peningkatan jumlah petani adopter dihitung dengan rumus : A = A 1 - A x 100 Dimana : A = adopter sebelum m-P3BI A 1 = adopter setelah m-P3BI Berdasarkan rumus tersebut, peningkatan adopter setelah dibina melalui kegiatan m-P3BI menjadi 55 – 25 orang = 20 orang atau 80 . 23

4.1.10. Temu lapang

Pelaksanaan Temu lapang dimaksudkan, untuk menunjang pelaksanaaan dan penbaran inovasi yang diadopsikan pada pengguna dan umpan balik dari pelaksnaan diseminasi. Dimana selama kegiatan berjalan sudah dilakukan 2 kali pertemuan langsung dilapangan dan panen raya satu kali dengan hasil Tabel 2. Tabel 2. Hasil pelaksanaan temu lapang dan panen raya pada kegiatan m- P3BI lahan rawa di Kecamatan Air Manjunto Kabupaten Muko-muko Tahun 2014 No Nama kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat Peserta Metode Pelaksanaan 1. Temu Lapang Cara Pembuatan Pola Garis Tanam Dengan Pelaksanaan Penanamannya 13 Agustus 2014 pagi Lahan anggota kelompok tani Jadi makmur 25 orang - Penyampai materi - Penjelasan materi - Praktek lapang - Diskusi 2. Cara Penghitungan Hasil Dengan Pengubinan dan Konversi Hasil Ubinan Ke Hektar 13 Agustus 2014 Siang anggota kelompok tani Jadi makmur 25 orang - Penyampai materi - Penjelasan materi - Praktek lapang - Diskusi 3. Panen Raya Padi Rawa Lebak 13 Agustus 2014 Sore anggota kelompok tani Jadi makmur 67 orang - Panen bersama - Sambutan kades,kelom pok tani dan BPTP - Pengarahan Bupati - Diskusi Pada pertemuan ini disampaikan materi yang dititik beratkan pada cara pembuatan pola garis tanam dengan pelaksanaan penanamannya, cara penghitungan hasil dengan pengubinan dan konversi hasil ubinan ke hektar, pelaksanaan petak percontohan demplot padi rawa kegiatan m-P3BI yang menerapkan teknologi PTT padi rawa Tahun 2014, serta diseminasi inovasi teknologi PTT padi rawa. Pada demplot kegiatan m-P3BI dilakukan panen raya bersama seluruh stakeholder terkait yaitu Pemda Kabupaten Mukomuko Bupati, DP3K, BP2KP, 24 BPSB, BPTP, seluruh Petugas kecamatan demplot BPP, Camat, PPK dan pihak terkait lainnya, Kepala desa wilayah demplot, petani kooperator, Gapoktan Desa Tirta Mulya dan petani sekitar wilayah demplot.

4.1.11. Survei adopsi inovasi teknologi padi raw a