Hasil Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

istirahat melepas lelah ini sangat sulit dan kompleks sekali. Disini waktu yang dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada individu yang bersangkutan. Barangkali yang paling umum dilakukan adalah memberikan satu kali periode istirahat pada waktu pagi hari dan sekali lagi pada waktu siang hari menjelang sore hari, waktu yang diberikan berkisar 5- 15 menit. 3. Kelonggaran Waktu untuk Keterlambatan-keterlambatan Delay Allowance Keterlambatan atau delay bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit untuk dihindarkan unavoidable delay, tetapi bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yang sebenarnya masih bisa untuk dihindari. Untuk unavoidable delay disini terjadi pada umumnya disebabkan oleh operator, mesin, ataupun hal-hal lain yang diluar kontrol. Mesin dan peralatan kerja lainnya selalu diharapkan tetap pada kondisi siap pakai atau kerja. Apabila terjadi kerusakan dan perbaikan yang berat terpaksa harus, operator biasanya akan ditarik dari stasiun kerja.

3.8 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Hasil Penelitian Terdahulu No. Penulis Tahun Terbit JudulTopik Penerbit Variabel Metode Hasil 1 Hartini et al. 2009 Analisa Pemborosan Perusahaan Mebel dengan Pendekatan Lean Manufacturing Universitas Diponegoro - Keterlambatan - Non value added activity - Big picture mapping - Analisis kegagalan FMEA Pengelolaan jig dapat mereduksi pemborosan 2 Satao at al. 2012 Enhancing Waste Reduction through Lean Manufacturing Tools and Techniques, a Methodical Step in the Territory of Green Manufacturing IRACST-IJRMT - Reducing waste - Production cost - Lean design - Waste reduction - Tools of lean manufacturing Reduksi pemborosan merupakan goal dari green manufacturing untuk mencegah polusi dan menjaga lingkungan. 3 Gamage et al. 2011 Challenges and Potential Impact of Applying Lean Manufacturing Techniques to Kniting Industry: A Case Study of a Kniting Factory in Sri Lanka Enterprise Resource Planning Consultant, IFS World Operations AB - Reducing Cost - Efficiency - JIT Production - Continious Flow - Cycle Time - Production Lead Time - Waste Elimination Eliminasi non value added activity dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan profit tanpa meningkatkan harga jual. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Penelitian Terdahulu Lanjutan No. Penulis Tahun Terbit JudulTopik Penerbit Variabel Metode Hasil 4 Batubara, S., Kudsiah, F. 2012 Penerapan Konsep Lean Manufacturing untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Studi kasus: Lantai Produksi PT Tata Bros Sejahtera Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti - Waktu Transportasi - Manufacturing Lead Time - Process Cycle Efficiency - Current State Value Stream Mapping - Identifikasi Waste - Perhitungan Process Cycle Efficiency - Peta Tangan Kiri- Tangan Kanan Pengurangan waktu transportasi dapat meningkatkan kinerja pada lantai produksi. 5 Islam et al. 2011 Implementing of Lean Manufacturing Philosophy For Productivity Improvement In Knitwear Manufacturing Company Department of Industrial and Production Engineering IPE, Rajshahi University of Engineering and Technology - Fabric Spreading Time - Laying Time - Color Impression Time - Drying Time - Pick Up Time - Analisis Current Layout - Merancang layout - Membandingkan layout usulan dengan current layout Perbaikan layout meningkatkan efisiensi printing dan secara otomatis terjadi penginkatan produktivitas dan kapasitas meningkat. 6 Khan et al. 2011 Implementation of Lean Tools in RMG Sector trough Value Stream Mapping Vsm for Increasing Value-Added Activities Department of Industrial and Production Engineering IPE, Rajshahi University of Engineering and Technology - Value added time - Non value added time - Productivity level - Value Stream Mapping VSM - Continuous flow - U-shaped line - Pull production - Poka-Yoka Perbaikan layout dan aliran proses yang diusulkan meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian tindakan action research karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model rancangan proses produksi perusahaan yang dapat meningkatkan produktivitas. Ditinjau dari tingkat eksplanasi, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena penelitian ini mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu Sinulingga, 2012.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Apindowaja Ampuh Persada yang beralamat di jalan Yos Sudarso Km 10,5 Medan, Sumatera Utara yang bergerak dibidang manufacturing yang memproduksi spare part mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2012 hingga bulan Mei 2013.

4.3 Kerangka Konseptual

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas, yang merupakan variabel minat utama, dimana akan dijelaskan dengan dua variabel bebas yaitu Universitas Sumatera Utara