Uji Kecukupan Data Menghitung Waktu Normal dan Waktu Standar

Tabel 5.13 Hasil Uji Keseragaman Data No Pengukuran Xmax Xmin BKA BKB Ket 1 Pengukuran dan pemotongan 147,84 121,25 154,200 116,960 Seragam 2 Pengerollan 27,07 21,77 28,384 20,952 Seragam 3 Pengelasan 34,53 26,77 35,785 26,027 Seragam 4 Pembubutan 227,19 183,37 232,337 172,071 Seragam 5 Milling 231,79 183,95 242,335 176,065 Seragam 6 Pengecatan 408,35 344,27 411,357 322,923 Seragam 7 Packing 29,28 23,9 30,226 21,825 Seragam Hasil uji keseragaman data pada Tabel 5.13. menunjukkan bahwa seluruh data berada di antara BKA dan BKB maka disimpulkan bahwa seluruh data seragam.

5.2.2 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah cukup dipakai dalam pengolahan data selanjutnya. Perhitungan uji kecukupan data untuk proses pengukuran dan pemotongan dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: 2 2 2             − = ∑ ∑ ∑ X X X N s k N Dengan ketentuan: Jika, N`N maka data sudah cukup N`N maka data belum cukup Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14 Waktu Pengukuran dan Pemotongan No X X 2 1 132,73 17617,25 2 132,35 17516,52 3 121,25 14701,56 4 144,35 20836,92 5 133,54 17832,93 6 147,84 21856,67 7 122,42 14986,66 8 138,49 19179,48 9 135,32 18311,50 10 147,54 21768,05 Jumlah 1355,83 184607,50 Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 dan tingkat ketelitian 5. Koefisien untuk tingkat kepercayaan 95 adalah 2 k = 2. Maka : 2 2 2 05 , 2             − = ∑ ∑ ∑ X X X N N Kesimpulan: N’ N 6,789402 10 Data dinyatakan cukup karena N’N, data hasil pengukuran yang dilakukan sudah cukup mewakili populasi. Dengan cara yang sama seperti diatas, Universitas Sumatera Utara maka hasil uji kecukupan data yang diperoleh pada masing-masing elemen pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15 Uji Kecukupan Data No Pengukuran N N’ Ket 1 Pengukuran dan pemotongan 10 6,789402 data cukup 2 Pengerollan 10 8,168924 data cukup 3 Pengelasan 10 8,973051 data cukup 4 Pembubutan 10 7,994744 data cukup 5 Milling 10 9,031295 data cukup 6 Pengecatan 10 5,221727 data cukup 7 Packing 10 9,377505 data cukup

5.2.3 Menghitung Waktu Normal dan Waktu Standar

Waktu normal merupakan perkalian waktu siklus proses dengan rating factor Rf sehingga operator dapat bekerja dengan wajar dan normal. Perhitungan waktu baku adalah perhitungan waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk melakukan suatu pekerjaan dengan penambahan faktor allowance kelonggaran yang diberikan pada proses kerja tersebut. Perhitungan waktu baku tiap work center digunakan rumus: Sebagai contoh, berikut perhitungan waktu baku work center pengukuran dan pemotongan: Waktu rata-rata = 135,58 Universitas Sumatera Utara Wastinghouse = 0,05 Allowance = 17 Maka, Waktu Normal = Waktu siklus x Rating Factor = 135,58 x 1,05 = 142,36 menit menit Perhitungan waktu baku diatas juga dilakukan pada waktu proses roll, waktu proses pengelasan, waktu proses pembubutan, waktu proses milling, waktu proses pengecatan dan waktu proses packing. Hasil perhitungan waktu baku setiap tahapan proses dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16 Perhitungan Waktu Baku No. Operasi Waktu Rata-rata Menit Rating Factor Waktu Normal Menit Allowance Waktu Baku Menit 1 Pengukuran dan pemotongan 135,583 0,05 142,36 17 171,52 2 Pengerollan 24,668 0,05 25,90 13 29,77 3 Pengelasan 30,906 0,03 31,83 18 38,82 4 Pembubutan 202,204 0,11 224,44 16 267,19 5 Milling 209,2 0,06 221,75 19 273,77 6 Pengecatan 367,14 0,08 396,51 18 483,55 7 Packing 26,026 0,03 26,81 12 30,46 Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Present State Value Stream Mapping