Gambar 5.4 Histogram Takt Time
5.2.7 Studi Waktu
Studi waktu dilakukan untuk menganalisis waktu yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan dari setiap operator. Time stack of work elements adalah
tool dasar yang sangat berguna dalam studi waktu untuk menganalisis waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dari setiap operator. Sehingga dapat
dianalisis beban kerja pada setiap tahapan proses produksi pada setiap stasiun.
Tabel 5.18 Waktu Baku Setiap Proses No.
Operasi Waktu Baku
Menit
1 Pengukuran dan pemotongan
171,52 2
Pengerollan 29,77
3 Pengelasan
38,82 4
Pembubutan 267,19
5 Milling
273,77 6
Pengecatan 483,55
7 Packing
30,46
Total 1295,08
Universitas Sumatera Utara
Waktu baku dari masing-masing tahapan proses akan diurutkan dalam satu sel dengan waktu yang kontiniu. Seluruh pekerjaan yang dimulai dengan proses
pengukuran dan pemotongan hingga proses terakhir yaitu proses packing diurutkan berdasarkan urutan proses sehingga dapat dianalisis ketimpangan waktu
kerja dari setiap operator. Rincian waktu seluruh proses dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19 Time Stack of Work Element
Universitas Sumatera Utara
5.2.8 Perhitungan Metrik Lean
Perhitungan metrik Lean terdiri atas perhitungan manufacturing lead time, process cycle efficiency, process lead time dan process velocity. Perhitungan
metrik Lean dilakukan untuk mengetahui keadaaan pabrik dari sudut pandang Lean. Setelah mengetahui keadaan dari pabrik melalui metrik Lean, maka akan
diberikan usulan berdasarkan prinsip-prinsip Lean untuk memperbaiki keadaan pabrik tersebut.
a. Perhitungan Manufacturing Lead Time Manufacturing lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
proses produksi dari awal sampai dengan akhir. Perhitungan manufacturing lead time ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh waktu proses kerja
yang terdiri dari 7 proses kerja. Pada Tabel 5.20 ditampilkan urutan proses kerja beserta dengan waktu baku proses yang telah dihitung sebelumnya.
Tabel 5.20 Total Manufacturing Lead Time
No. Operasi
Waktu Baku Menit
1 Pengukuran dan pemotongan
171,52 2
Pengerollan 29,77
3 Pengelasan
38,82 4
Pembubutan 267,19
5 Milling
273,77 6
Pengecatan 483,55
7 Packing
30,46
Total Manufacturing Lead Time 1295.08
Universitas Sumatera Utara
b. Perhitungan Process Cycle Efficiency Suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan program Lean apabila
mempunyai nilai process cycle efficiency sebesar 30 yang artinya waktu proses untuk proses kerja atau kegiatan yang bernilai tambah mencapai 30
dari waktu proses atau kegiatan secara keseluruhan. Dalam melakukan perhitungan nilai process cycle efficiency, yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah pemisahan antara kegiatan atau proses kerja yang bernilai tambah berdasarkan sudut pandang konsumen dengan kegiatan dan proses
kerja tidak bernilai tambah sama sekali. Proses kerja yang bernilai tambah berdasarkan sudut pandang konsumen dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21 Value Added Time
No. Kegiatan-kegiatan
Value-Added menit
1 Pengukuran dan pemotongan
171,52 2
Pengerollan 29,77
3 Pengelasan
38,82 4
Pembubutan 267,19
5 Milling
273,77 6
Pengecatan 483,55
7 Packing
30,46
Total Waktu 1295.08
Proses kerja yang tidak bernilai tambah berdasarkan sudut pandang konsumen
dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22 Non Value Added Time
No. Kegiatan-kegiatan
Non Value-Added menit
1 Besi batangan disimpan di
tempat pennyimpanan sementara 5072,41
2 Main shaft menunggu untuk
dibubut 1266,39
3 Main shaft menunggu untuk
untuk dibawa ke stasiun milling 23,06
4 Main shaft menunggu untuk
milling 80,60
5 Main shaft menunggu untuk
dibawa ke pengecatan 52,89
6 Main shaft menunggu untuk
dikirim 3014,16
Total Waktu 9509,51
Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa besar waktu untuk kegiatan
yang bernilai tambah berdasarkan pandangan konsumen atau customer adalah 1295,08 menit, sedangkan lama waktu untuk kegiatan yang tidak bernilai
tambah adalah 9509,51 menit dan total waktu dari seluruh kegiatan yang mempunyai nilai sebesar 10804,59 menit. Perhitungan process cycle efficiency
adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
c. Perhitungan process lead time dan process velocity Process lead time adalah metrik Lean yang digunakan untuk mengetahui
berapa lama waktu yang diperlukan untuk memproses sejumlah barang dari awal hingga selesai. Adapun perhitungan process lead time untuk
memproduksi jumlah permintaan selama bulan maret adalah sebagai berikut :
Process velocity adalah kecepatan proses dalam memproduksi sejumlah barang dari awal hingga akhir. Perhitungan process velovity adalah sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1 Analisis
6.1.1 Analisis Present State Map
Value stream mapping merupakan suatu alat analisis dalam Lean yang merepresentasikan dimana pemborosan terjadi walaupun tidak langsung
memberikan efek terhadap proses produksi. Dalam konsep Lean, pemborosan waste merupakan kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah pada
proses bisnis atau manufaktur sehingga kegiatan tersebut perlu dihilangkan atau dikurangi selama proses berlangsung. Berdasarkan present state map pada
pengolahan data, maka aktivitas pada proses produksi main shaft dapat diklasifikasikan kedalam dua aktivitas yaitu value added activity dan non value
added activity. Klasifikasi ini ditentukan berdasarkan apakah aktivitas tersebut memberikan perubahan pada bahan baku menjadi produk jadi atau tidak,
klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.17. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa besar waktu untuk Value added
activity berdasarkan sudut pandangan konsumen atau customer adalah 1.295,08 menit. Sedangkan non-value added activity berdasarkan tabel tersebut dapat
diketahui bahwa lama waktu untuk kegiatan yang tidak bernilai tambah adalah 9.509,51 menit dan memiliki persentase sebesar 88,01 dari total lead time. Non
value added activity yang terjadi sangat signifikan dan merupakan pemborosan sehingga perlu di reduksi dan dieliminasi. Reduksi dan eliminasi non value added
Universitas Sumatera Utara