Penyusunan Tindakan Perbaikan Pemanfaatan Pull Demand System

6.2 Usulan Perbaikan

6.2.1 Penyusunan Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan disusun untuk memperbaiki permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan tool 5Why. Setelah diketahui akar permasalahan yang menyebabkan tingginya nilai non value added time, maka selanjutnya akan diupayakan perbaikan untuk mengurangi non value added time yang ada berdasarkan analisis akar penyebab terjadinya pemborosan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Alternatif perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimisasi dan mengeliminasi non value added activity dalam bentuk waktu menunggu waiting dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3 Alternatif Perbaikan Permasalahan No. Akar Permasalahan Alternatif Perbaikan 1 Supplier menumpuk order selama seminggu Melakukan komunikasi kepada supplier untuk membuat kontrak kerja sama tertulis 2 Lintasan produksi main shaft tidak seimbang Melakukan modifikasi chuck pada mesin bubut yang tersedia agar mampu mengerjakan main shaft 3 Jumlah crane terbatas untuk melayani kebutuhan seluruh stasiun Melakukan penambahan crane sebagai alat material handling utama di lantai produksi 4 Main shaft disimpan sementara pada stasiun pembubutan Memberikan work instruction sheet untuk menciptakan standarisasi kerja Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3 Alternatif Perbaikan Permasalahan lanjutan No. Akar Permasalahan Alternatif Perbaikan 5 Menghindari untuk menghidupkan dan mematikan mesin secara berulang-ulang Mempertimbangkan besarnya lead time proses produksi main shaft dibandingkan dengan set up mesin milling 6 Alat transportasi tidak mampu melayani pengiriman produk Melakukan penambahan kendaraan pengiriman produk

6.2.2 Pemanfaatan Pull Demand System

Untuk menerapkan konsep lean, pengendalian produksi diusahakan bersifat pull system. Penerapan pull demand system dalam konsep lean dilakukan dengan menggunakan tool Kanban. Kanban adalah sebuah alat untuk mencapai produksi just in time. Dengan tercapainya sistem produksi just in time maka pemborosan waktu menunggu proses produksi main shaft dapat dieliminasi. Kanban yang akan di rancang dalam penelitian ini adalah kanban penarikan withdrawal kanban dan kanban perintah produksi production kanban. Kanban penarikan adalah kartu kanban yang berisikan informasi, jumlah, dan jenis dari produk yang akan diambil dari proses sebelumnya. Kanban penarikan dirancang secara seragam untuk seluruh proses produksi main shaft, kanban penarikan dapat dilihat pada Gambar 6.1. Universitas Sumatera Utara No. Proses Sebelumnya Kode Part Nama Part Type Mesin Proses Berikutnya Jumlah Lini Produksi Gambar 6.1 Kanban Penarikan Kanban perintah produksi adalah kartu kanban yang berisikan informasi, jumlah, dan jenis produk yang harus dibuat pada proses sebelumnya. Kanban perintah produksi dibuat dengan format yang sama agar dapat digunakan di seluruh proses produksi pembuatan Main shaft. Format kartu kanban perintah produksi hasil rancangan yang akan digunakan pada proses produksi pembuatan main shaft dapat dilihat pada Gambar 6.2. No. Proses Kode Part Nama Part Type Mesin Jumlah Gambar 6.2 Kanban Perintah Produksi Universitas Sumatera Utara Penerapan pull demand system dengan tool kanban terdapat beberapa aturan yang harus dipahami dan diikuti oleh seluruh operator. Aturan tersebut adalah: 1. Proses setelahnya harus mengambil produk yang tepat dari proses sebelumnya dengan jumlah yang tepat serta pada waktu yang tepat. Adapun aturan tambahan untuk poin ini adalah: a. Setiap penarikan yang tidak disertai kanban harus ditolak. b. Setiap penarikan yang melebihi kanban harus dihindari. c. Kanban harus selalu ditempel pada produk. 2. Proses sebelumnya harus memproduksi produk pada jumlah yang diminta oleh prosees sesudahnya. Adapun aturan tambahan untuk poin ini adalah: a. Produksi yang melebihi kanban maka harus dihindarkan. b. Jika beberapa jenis part dibuat pada proses sebelumnya, maka produksi mereka harus mengikuti urutan dari masing-masing kanban yang sampai. 3. Produk yang cacat tidak boleh diteruskan ke proses berikutnya. 4. Jumlah kanban harus di minimalisasi. 5. Kanban harus digunakan untuk mengadaptasi perubahan kecil pada permintaan. Penerapan kanban penarikan withdrawal kanban dan kanban perintah produksi production kanban yang telah di rancang dalam proses produksi main shaft dapat dilihat pada Gambar 6.3. Penerapan kanban dengan supermarket digunakan karena produk yang di produksi dilantai produksi sangat beragam Universitas Sumatera Utara sehingga memerlukan supermarket sebagai tempat penyimpanan sementara. Produk yang dilengkapi kanban dari stasiun sebelumnya diletakkan di supermarket dengan estimasi waktu selama 30 menit sebelum di ambil oleh operator stasiun berikutnya. Gambar 6.3 Penerapan Kanban

6.2.3 Future State Value Stream Mapping