Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengolahan Data Analisis Pemecahan Masalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian tindakan action research karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model rancangan proses produksi perusahaan yang dapat meningkatkan produktivitas. Ditinjau dari tingkat eksplanasi, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena penelitian ini mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu Sinulingga, 2012.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Apindowaja Ampuh Persada yang beralamat di jalan Yos Sudarso Km 10,5 Medan, Sumatera Utara yang bergerak dibidang manufacturing yang memproduksi spare part mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2012 hingga bulan Mei 2013.

4.3 Kerangka Konseptual

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas, yang merupakan variabel minat utama, dimana akan dijelaskan dengan dua variabel bebas yaitu Universitas Sumatera Utara non value added time dan value added time, dengan satu variabel intervening yaitu lead time. Non value added activity time sangat berpengaruh terhadap lead time, semakin besar waktu yang dihabiskan untuk non value added activity maka lead time akan semakin besar tanpa menghasilkan value added terhadap produk yang dihasilkan sekaligus menimbulkan pemborosan sumber daya resources. Harapan perusahaan yang ingin berproduksi secara efisien untuk menghadapi persaingan tidak akan tercapai jika non value added activity terjadi didalam proses produksi. Demikian juga jika lead time semakin kecil maka produktivitas semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi produksi. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 Non value added time Value added time Produktivitas Lead Time Gambar 4.1 Model Konseptual Penelitian

4.3.1 Definisi Variabel Operasional

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Dependen Variabel yang termasuk dalam kategori ini, yaitu: a. Produktivitas Universitas Sumatera Utara Produktivitas merupakan rasio antara produk yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan. 2. Variabel Intervening a. Lead time Variabel ini menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dari awal di pesan hingga selesai. 3. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel penelitian yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. a. Non value added time Variabel ini menunjukkan lamanya waktu non value added activity pada proses produksi, antara lain waktu menunggu, persediaan berlebih dan gerakan yang tidak perlu. b. Value added time Variabel ini menunjukkan waktu yang digunakan untuk value added activity pada proses produksi, yaitu proses pemotongan, proses pembubutan dan proses pengecatan.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasipengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan stopwatch dan tabel pengumpulan data. 2. Wawancara berupa tanya jawab dan diskusi kepada pihak perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3. Teknik kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan proses produksi pada perusahaan. Data yang dikumpulkan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Data primer Data primer yang digunakan diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan. Data primer pada penelitian ini antara lain a. Waktu siklus pengerjaan masing-masing proses. Data ini diambil secara langsung dengan menggunakan metode stopwatch time study. Pengambilan data dilakukan dengan mengamati dan mengukur waktu siklus masing-masing pekerjaan secara langsung dengan menggunakan instrumen stopwatch. b. Data allowance dan rating factor setiap work center. Data allowance dan rating factor didapat dengan cara mengamati operator dalam bekerja dan menyesuaikannya dengan tabel westinghouse. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau dengan kata lain, data tersebut diperoleh bukan melalui pengamatan atau pengukuran secara langsung terhadap objek yang diteliti. Data sekunder ini dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara dengan pimpinan atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan juga dengan mencatat data yang diperlukan dari arsip perusahaan. Data sekunder meliputi : a. Data urutan proses produksi masing-masing produk. b. Data jenis-jenis mesin produksi yang digunakan. Universitas Sumatera Utara c. Data jenis dan spesifikasi produk yang dihasilkan. d. Data keterlambatan penyelesaian pesanan. e. Data aliran informasi. f. Data Up time mesin produksi.

4.4.1 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut: 1. Stopwatch digital dengan merek Seiko digunakan dalam pengumpulan data yang fungsinya untuk pengukuran waktu proses produksi Main Shaft. 2. Current state map digunakan dalam pengolahan data yang fungsinya untuk memvisualisasikan keadaan nyata dari proses produksi dan menentukan klasifikasi value added activity dan non-value added activity.

4.5 Metode Pengolahan Data

Langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian keseragaman data hasil pengamatan kemudian dilakukan pengujian kecukupan data. Langkah selanjutnya adalah menghitung waktu siklus dan menentukan rating factor untuk menentukan waktu normal. Kemudian menentukan allowance untuk menghitung waktu baku dengan metode westing house. Langkah selanjutnya adalah menyusun current state map dengan value stream mapping analisis tools untuk menampilkan time line seluruh aktivitas proses produksi main shaft. Kemudian dilakukan perhitungan metrik lean dengan menghitung manufacturing lead time, process cycle efficiency, process lead time Universitas Sumatera Utara dan process velocity. Selanjutnya dilakukan pendekatan Lean Manufacturing untuk melakukan eliminasi non value added activity dan menyusun future state map rancangan.

4.6 Analisis Pemecahan Masalah

Current state map menunjukkan seluruh aktivitas produksi, current state map digunakan untuk melakukan analisis value addded. Melalui analisis ini akan didapat aktivitas apa yang merupakan value addded activity dan non value addded activity. Dengan adanya analisis ini, maka tahap selanjutnya akan dilakukan pendekatan lean manufacturing untuk mengeliminasi aktivitas tersebut dan menyusun suatu rancangan proses produksi yang lebih efisien. Kemudian dilakukan analisis terhadap metrik lean yaitu analisis manufacturing lead time, process cycle efficiency, process lead time dan process velocity sebagai parameter pendekatan lean manufacturing. Pendekatan Lean manufacturing dilakukan untuk menyusun rancangan future state map yang lebih efisien. Analisis juga dilakukan untuk membandingkan current state map dan future state map terhadap lead time pada proses produksi, sehingga dapat digambarkan apakah future state map lebih representatif. Universitas Sumatera Utara

4.7 Kesimpulan dan Saran