4. Bentuk-Bentuk Eksekusi
Menurut Mertokusumo
65
a. Membayar sejumlah uang, diatur pada Pasal 196 HIR yang berbunyi
membagi jenis eksekusi dalam tiga kelompok, yaitu:
Jika pihak yang dikalahkan tidak mau atau lalai memenuhi keputusan itu dengan baik, maka pihak yang dimenangkan mengajukan
permintaan kepada ketua pengadilan negeri tersebut pada pasal 195 ayat 1, baik dengan lisan maupun dengan surat, supaya keputusan
itu dilaksanakan. Kemudian ketua itu akan memanggil pihak yang kalah itu serta menegurnya, supaya ia memenuhi keputusan itu dalam
waktu yang ditentukan oleh ketua itu, selama-lamanya delapan hari. Rv. 439, 443; IR. 94, 113, 130. yo dan Pasal 208 Rbg yang berbunyi.
b. Melaksanakan suatu perbuatan berdasarkan Pasal 225 HIR yang
berbunyi ; 1 Jika seseorang yang dihukum untuk melakukan suatu perbuatan
tidak melakukan perbuatan itu dalam waktu yang ditentukan hakim, maka pihak yang menang perkara boleh meminta kepada
pengadilan negeri dengan perantaraan ketuanya, entah dengan syarat, entah dengan lisan, supaya keuntungan yang sedianya
akan didapatnya jika keputusan itu dilaksanakan, dinilai dengan uang yang banyaknya harus diberitahukannya dengan pasti;
permintaan itu harus dicatat jika diajukan dengan lisan. TR. 118 dst.
2 Ketua mengajukan perkara itu dalam persidangan pengadilan negeri; sesudah debitur diperiksa atau dipanggil dengan sah,
maka pengadilan negeri akan menentukan, apakah permintaan itu akan ditolak, atau perbuatan yang diperintahkan tetapi tidak
dilakukan itu akan dinilai sebesar jumlah yang dikehendaki oleh peminta atau kurang dari jumlah itu; dalam hal terakhir ini,
debitur itu dihukum membayar jumlah itu. KUHPerd. 1239; IR. 228. dan pasal 259 Rbg.
c. Eksekusi Riil berdasarkan pasal 1033 RV.
Berdasarkan amar putusan pengadilan yang bersifat kondemnatoir tersebut di atas, maka bentuk-bentuk atau klasifikasi eksekusi dapat digolongkan, yaitu :
65
Mertokusumo Ibid hal, 207
Universitas Sumatera Utara
a. Eksekusi riil yaitu melakukan suatu “tindakan nyatariil” seperti
menyerahkan sesuatu barang, mengosongkan sebidang tanah atau rumah, melakukan suatu perbuatan tertentu, dan menghentikan suatu perbuatan
atau keadaan. Pada eksekusi riil, Ketua Pengadilan Negeri cukup mengeluarkan surat penetapan yang memerintahkan eksekusi.Cara
eksekusinya sederhana. Prosesnya pun sangat mudah dengan jalan memaksa tergugat keluar meninggalkantanah tersebut. Begitu pula pada
bentuk eksekusi riil yang lain
66
b. Eksekusi pembayaran uang yaitu membayar sejumlah uang.
Eksekusi pembayaran sejumlah uang pada umumnya tetap melalui proses penjualan lelang terhadap harta benda kekayaan tergugat, sehingga
diperlukan tata cara yang cermat dalam pelaksanaan eksekusinya, yang garis besarnya harus melalui tahap executoriale beslag dilanjutkan
penjualan lelang melalui kantor lelang. Menurut M. Yahya Harahap
67
a. Menyerahkan sesuatu barang;
, putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang bersifat kondemnatoir dalam amar putusan terdapat pernyataan
”penghukuman” terhadap tergugat untuk melakukan salah satu perbuatan yaitu :
b. Mengosongkan sebidang tanah atau rumah;
c. Melakukan suatu perbuatan tertentu; Pasal 225 HIR dan pasal 259
Rbg. d.
Menghentikan suatu perbuatan atau keadaan; e.
Membayar sejumlah uang. Pasal 196 HIR dan Pasal 208 Rbg.
68
66
FX Ngadijarno, Ibid, hal 5.
67
Harahap, M. Yahya Ibid, hal. 9
68
FX Ngadijarno,Nunung Eko Laksito,dan Isti Indri Listani FX Ngadijarno,Nunung Eko
Universitas Sumatera Utara
Jika diperhatikan ketentuan menjalankan putusan yang diatur dalam pasal 195 sampai 208 HIR atau pasal 206 sampai dengan pasal 240 RBG, adalah aturan tata
tertib eksekusi pembayaran sejumlah uang. Dimana diatur tata cara, mulai dari somasi
peringatan, executoriale beslag, pengumuman lelang, dan penjualan lelang.
5. Pengecualian eksekusi atas putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap